Dahlan: BUMN Kelapa Sawit Harus Bisa Olah Limbah Jadi Listrik

Lahan Kelapa Sawit di Balikpapan
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru
VIVAnews
Sudah Dekati Menantu Namun Masih Berjarak, Apa yang Perlu Dilakuan Ibu Mertua, Ini Kata Mamah Dedeh
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Jumat 23 Mei 2014, meminta perkebunan kelapa sawit milik perusahaan pelat merah bisa menghasilkan listrik. Caranya, mengolah limbah pabrik kelapa sawit.

Ramalan Zodiak Asmara Minggu Ini 13-19 Mei 2024, Aries: Bakal Temukan Banyak Pengagum

"Rapat pimpinan Kementerian BUMN yang panjang membahas bagaimana pabrik kelapa sawit itu bisa menghasilkan listrik," ujar Dahlan di Jakarta.
Dinyatakan Sehat Usai Divonis Kanker Sarkoma, Alice Norin Merasa Diberi Kesempatan


Menurut dia, jika setiap pabrik di perkebunan kelapa sawit yang ada di Sumatera, termasuk yang milik swasta, bisa mengolah limbahnya menjadi listrik, potensi listrik yang dihasilkannya diperkirakan mencapai 1.000 MW.

"Itu fantastis sekali," kata Dahlan.

Ia menambahkan, ada dua pabrik kelapa sawit milik perusahaan pelat merah yang sudah berhasil melakukannya. Padahal, BUMN kelapa sawit diketahui ada 77 pabrik. Untuk itu, BUMN yang lain diminta mengikuti jejak dua pabrik itu.

"Kalau yang BUMN, kami putuskan harus tahun ini memulai karena membangunnya perlu 18 bulan," kata Dahlan.

Untuk pendanaan pembangunan pembangkit listrik, Dahlan menyarankan meminjam dari perbankan pelat merah juga. "Anggarannya masing-masing perusahaan. Bisa pinjam perbankan dalam negeri. Bank dalam negeri cukup kok," kata Dahlan.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) merupakan BUMN mengelola pabrik kelapa sawit. Diharapkan, PTPN bekerja sama dengan perusahaan pelat merah lainnya untuk membangun infrastruktur listrik. "Yang penting, limbah yang selama ini dibuang harus menjadi listrik," kata Dahlan. (asp)
Proses evakuasi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang

Pengakuan Mengejutkan Sopir Bus Maut Subang Ungkap Penyebab Kecelakaan

Sadira, Sopir bus maut Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, mengaku sudah tahu kalau kondisi rem sempat berma

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024