Pemilu 2009

Tabulasi Tak Capai Target, KPU Salahkan IT

VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum akan mengevaluasi penggunaan Intelligent Character Recognition (ICR) dalam proses tabulasi surat suara secara online pada Pemilihan Presiden 2009.

"Kami masih mengkaji apakah lambatnya proses tabulasi di Borobudur kemarin karena ICR ini," kata anggota KPU, Endang Sulastri, Selasa 21 April 2009. Ia mengakui bahwa proses tabulasi selama di Hotel Borobudur memang berjalan lambat. "Makanya tidak mencapai target," kata dia.

Meski demikian, sambung Endang, sampai saat ini belum ada keputusan apakah Pemilihan Presiden tidak akan menggunakan ICR lagi. "Memang ada suara yang menyatakan ICR tidak perlu digunakan. Tapi belum ada keputusan," sambungnya.

Pasalnya, kata dia, peraturan mewajibkan pemilu menggunakan ICR, termasuk pilpres. Selain itu, sambungnya, mungkin saja kompleksitas calon legislatif dan partai politik menjadi salah satu faktor kelambatan tabulasi.

"Pemilu memang legislatif rumit. jumlah partai banyak, lalu masih harus memilah per caleg," kata dia. Sedangkan pilpres, kata Endang, akan lebih sederhana. "Mungkin bisa lebih cepat jika ICR itu digunakan di Pilpres," kata dia.

STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka
Presiden terpilih Prabowo Subianto di acara PBNU

Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengaku sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) -- bahkan sejak masih muda saat menjadi prajurit TNI,

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024