Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Rois Syuriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Miftachul Akhyar, menilai pernyataan Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid, provokatif dan bisa memecah belah kalangan Nahdliyin.
Sebelumnya, Nusron mengatakan kiai sepuh pendukung Prabowo-Hatta adalah pelupa sejarah masa lalu. Hal ini dikatakan Nusron saat mengumpulkan kader GP Ansor se-Jawa Timur bertemu cawapres Jusuf Kalla di Gelora Pancasila Surabaya.
Baca Juga :
Andi Mallarangeng: Bagus kalau Ada Satu Partai Besar di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran
"Para kiai sepuh sudah melakukan tabayyun dan istikharah memutuskan mendukung pasangan tersebut. Karena diyakini, Prabowo-Hatta bisa membawa bangsa Indonesia lebih baik," ujarnya.
Menurut dia, Prabowo adalah orang Nahdliyin tulen. Meski tidak pernah menjadi pengurus di struktur, sudah sejak lama mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus itu dekat dan mengamalkan ajaran NU.
"Prabowo warga NU, meski tidak menjadi pengurus, dan sejak lama dekat dan ikut membesarkan NU. Kalau kemudian orang yang duduk di struktur tidak mengetahui itu sangat naif," kata dia.
Sementara itu, pengasuh pondok Pesantren As-Saidiyah Jamsaren, Kediri, KH Anwar Iskandar atau Gus War menilai Nusron telah Suul Adzab atau tidak punya tata krama termasuk dalam berpolitik.
"Ini masalah keyakinan, dia tidak bisa menganggu kami. Seharusnya mereka menghormati pilihan kiai," tegasnya.
Gus War mengatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta sudah melalui ijtihad politik yang panjang. Kiai sepuh di Jatim sudah berembuk dan memikirkan manifestasi politik itu karena pasangan tersebut dinilai bisa membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia.
"Keyakinan kami sudah tidak bisa diubah lagi. Nusron mendukung Jokowi-JK, kami tidak pernah merecokinya. Jadi, hargai dan hormati pilihan para kiai sepuh di Jatim," tegas dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Menurut dia, Prabowo adalah orang Nahdliyin tulen. Meski tidak pernah menjadi pengurus di struktur, sudah sejak lama mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus itu dekat dan mengamalkan ajaran NU.