"Golkar Selalu Terbiasa dengan kekuasaan"

VIVAnews - pengamat politik Bima Arya menilai penurunan suara Partai Golkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 dinilai awal kehancuran partai beringin itu.

Kerja Sama Agroteknologi dengan Kerajaan Negeri Pulau Pinang Malaysia, Dave Laksono Sambut Baik

"Dari trendnya, Golkar saat ini sakaratul maut," ujar pengamat politik Bima Arya dalam dialog publik di Jakarta Selatan Rabu 22 April 2009.
 
Arya mengatakan, Partai Golkar yang selalu terbiasa dengan kekuasaan, tidak akan mudah mempertahankan posisinya jika berada pada posisi opisisi. "Saat yang tepat untuk menghancurkan Golkar, ya saat ini. Caranya, (SBY) ya potong saja, silahkan (Golkar) ambil posisi oposisi," katanya. "Golkar megap-megap. Pemilu 2014 Golkar anjlok," tambahnya.
 
Saat ini, menurut Arya, pilihan yang tepat bagi Golkar adalah melakukan koalisi dengan PDIP atau membentuk koalisi alternatif dengan partai lain.
 
Terkait konstelasi politik yang saat ini terjadi, Arya melihat, peta politik hanya dikendalikan oleh dua tokoh politik yaitu, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati. "Arah koalisi saat ini menurut saya, ditentukan oleh dua orang saja, SBY dan Mega," katanya.

Fuji dan Densu

Denny Sumargo Gak Setuju Soal Ejekan Aura Magrib, Fuji: Aku Tahu Aku Cantik

Penampilan asli Fuji dinilai sangat berbeda dengan apa yang terlihat dari konten di media sosial. Hal ini lantas menjadi perbincangan hangat para netizen terutama haters.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024