Sumber :
- ANTARA/Iggoy el Fitra
VIVAnews
- Jamaah Tarikat Satariyah di Sumatera Barat baru memulai puasa Ramadan hari ini, Senin 30 Juni 2014. Mereka memakai metode hilal atau melihat bulan dari pantai dengan mata telanjang.
Tarekat Satariyah berpusat di pesisir Kabupaten Padang Pariaman, tepatnya di Ulakan, sebuah kampung di Kecamatan Ulakan Tapakis. Ulakan merupakan lokasi kuburan tokoh besar mereka Syekh Burhanuddin. Dia mempunyai peran besar dalam mengembangkan ajaran Islam di Ranah Minang.
Usai melihat bulan, semua jamaah yang ikut di pantai, menggelar salat magrib berjamaah di pantai dan kemudian menyebarkan informasi ke seluruh jamaah yang ada di pelosok negeri.
Tuanku Ali Amran mengaku, Tarekat Satariyah memakai metode hilal berdasarkan hadits Nabi Muhammad sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Hadits tersebut berbunyi. 'Puasalah kalian karena melihat hilal (bulan), dan berbukalah (Idul Fitri) karena melihat hilal. Jika terhalangi awan, sempurnakanlah bulan Sya'ban tiga puluh hari'.
"Jadi kami baru akan berpuasa setelah melihat bulan," ujarnya.
Ribuan jamaah Tarekat Satariyah yang tersebar hingga ke pelosok Sumatera dan Jawa, serentak melaksanakan shalat tarawih perdana tadi malam, dan hari ini menjadi puasa perdana mereka.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tuanku Ali Amran mengaku, Tarekat Satariyah memakai metode hilal berdasarkan hadits Nabi Muhammad sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Hadits tersebut berbunyi. 'Puasalah kalian karena melihat hilal (bulan), dan berbukalah (Idul Fitri) karena melihat hilal. Jika terhalangi awan, sempurnakanlah bulan Sya'ban tiga puluh hari'.