Golkar-Demokrat Pecah, Sofjan Wanandi Pusing

VIVAnews - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan kalangan pengusaha kebingungan dengan keputusan Partai Golkar cerai dari Partai Demokrat. Keputusan ini dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakstabilan politik yang akan mengganggu perekonomian.

"Putusan itu menimbulkan ketidakpastian. Ini bikin pusing pengusaha," ujar Sofjan Wanandi kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis malam, 23 April 2009.

Sofjan mengatakan sebenarnya pengusaha berharap Demokrat tetap berkoalisi dengan Golkar. Ini untuk melanjutkan kesinambungan pemerintahan dan kebijakan ekonomi pemerintah. "Tapi, yang terjadi sekarang bikin pusing kami saja. Pengusaha jadi takut."

Dia mengaku pusing lantaran sikap Golkar yang telah memutuskan untuk mencalonkan Jusuf Kalla sebagai calon presiden, benar-benar merupakan putusan akhir. Golkar tidak akan kembali berpasangan dengan Demokrat. "Saya yakin 90 persen, Golkar dan Demokrat benar-benar berpisah."

Akibat perpecahan itu, menurut tokoh pengusaha ini, peluang Susilo Bambang Yudhoyono untuk memenangkan pemilu presiden akan menurun. Bahkan, proses pemilihan capres ada kemungkinan tidak akan berjalan satu putaran. "Itu mungkin bisa dua putaran sehingga biayanya akan semakin besar."

STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka

Dia mengingatkan jika ketidakpastian politik berlanjut dan merembet ke ekonomi, maka akan berdampak buruk bagi ekonomi. Dia khawatir terjadi pelarian modal ke luar negeri, investor asing enggan masuk dan membeli obligasi Indonesia. Bahkan, ketidakpastian itu bisa berlanjut dalam tempo hingga enam bulan ke depan. "Kita hanya bisa berdoa saja."

Presiden terpilih Prabowo Subianto di acara PBNU

Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengaku sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) -- bahkan sejak masih muda saat menjadi prajurit TNI,

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024