BI: Tak Ada Lagi Bank Bermodal Cekak

VIVAnews - Bank Indonesia menyatakan tidak ada lagi bank bermodal cekak di bawah Rp 80 miliar. Meski begitu, BI akan meminta bank untuk menambah modal lagi menjadi Rp 100 miliar sebelum Desember 2010.

Direktur Pelenelitian dan Pengaturan BI, Halim Alamsyah mengatakan tidak ada masalah jika perbankan menambah Rp 20 miliar sebelum tenggat waktu tersebut. Sampai saat ini memang ada beberapa bank yang memiliki modal antara Rp 80 - 100 miliar.

Turnamen Internasional: Persija dan PSIS Hadapi 2 Klub Liga Malayisa di JIS

"Tidak ada lagi bank bermodal di bawah Rp 80 miliar," kata dia di Jakarta, Jumat, 24 April 2009.

Sebenarnya, modal di bawah Rp 100 miliar juga termasuk bank gurem, namun jika modalnya di bawah Rp 80 miliar tergolong lebih cekak lagi.

Gandeng Animator Indonesia, 3 Hal Harus Diketahui dari Film Kingdom of the Planet of the Apes

Pada pekan lalu, Bank Indonesia menutup Bank IFI karena pemegang saham bank tersebut tidak mampu menambah modal.

Menurut dia, rata-rata bank memiliki rasio modal (CAR) yang tinggi karena mereka bersikap hati-hati. Itu untuk menjaga CAR di atas 20 persen.

"Jangan melihat bank dari skala," kata dia. Tidak berarti, menurut dia, bank kecil tidak sehat atau bank besar tidak sehat. yang penting CAR di atas 20 persen.

"BI akan meminta rencana kerja bank," kata dia. Selama ini, pengawasan oleh BI masih bersifat persuasif. "Begitu masuk 2010, bank-bank sudah harus diminta rencana kerjanya.

Apakah kuartal ketiga akan membaik, menurut dia, BI akan melihat perkembangannya. Namun, dia mengakui terlihat adanya tren perpindahan klasifikasi memang ada kenaikan dari kategori lancar ke perhatian khusus.

Ilustrasi menanam pohon.

Inisiatif untuk Menekan Dampak Pemanasan Global Terus Dilakukan

Pemanasan global membawa dampak signifikan bagi planet kita termasuk Indonesia. Kenaikan suhu bumi menyebabkan berbagai perubahan iklim ekstrem seperti kekeringan, banjir

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024