Respons Kubu Joko Widodo Atas Pidato Prabowo

VIVAnews - Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla menilai pernyataan Prabowo Subianto yang menolak hasil pilpres 2014 selain tidak bijak juga menunjukkan ketidakpercayaan pada demokrasi. 

"Demokrasi memerlukan penghormatan dan kepatuhan terhadap aturan main," kata Juru Bicara Tim Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto di Jakarta, Selasa 22 Juli 2014.

Menurut Hasto, kekuatan demokrasi terletak pada kemampuan membuat konsensus berdasarkan aturan hukum dan mekanisme yang disepakati bersama.

"Sepengetahuan saya, sebagai bagian dari persyaratan administratif dalam pendaftaran pasangan calon antara lain adanya pernyataan yang menyatakan larangan bagi pasangan calon untuk mengundurkan diri. Lebih-lebih dalam situasional ketika rakyat yang berdaulat telah memberikan suaranya," ujar Hasto.

Hasto mengajak kepada semua pihak untuk mengedepankan ketaatan pada aturan main. Dia mengajak semua pihak menjaga sepenuhnya suasana kebatinan rakyat yang menghendaki agar bangsa ini melangkah dengan penuh kematangan di dalam menjalankan seluruh mekanisme demokrasi.

"Dalam situasi saat ini dimana rakyat telah menyatakan pilihannya, maka tidak ada satu pihakpun yang mampu mendeligitimasi seluruh tahapan pemilu," tegasnya.

Ketua Tim Pemenangan Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo menyatakan pihaknya ingin pemerintahan presidensiil yang efektif, kuat dan didukung parlemen yang solid. "Pasti, kami akan berkomitmen dengan koalisi tanpa syarat," kata Tjahjo.

Menurut Tjahjo, dalam menyusun kabinet mereka mendasarkan pada bidang kompetensi. Dia menegaskan, orang parpol pun kalau tidak sesuai dengan bidangnya tidak akan dipilih.

"Ada bidang-bidangnya. harus dilihat orang partai yang memang benar2 sesuai dengan bidangnya," terangnya.

Tjahjo melanjutkan, Jokowi akan memberikan pidato politik setelah KPU mengumumkan hasil rekapitulasi nasional sore ini.