Sumber :
- news.msn
VIVAnews
- Beberapa waktu lalu, sebuah kawah bumi ditemukan di belahan utara Siberia. Para peneliti percaya jika lubang tersebut terbentuk akibat perubahan suhu udara di wilayah tersebut.
Pernyataan itu datang dari peneliti senior asal Rusia, Andrei Plekhanov. Dilansir melalui
SF Gate
, Jumat, 25 Juli 2014, peneliti dari Scientific Research Center of the Arctic itu mengatakan bahwa lubang itu merupakan hasil dari tekanan berlebihan yang terdapat di bawah tanah. Tekanan ini terjadi akibat meningkatnya suhu udara di daerah sekitar kawah.
Plekhanov mengatakan, dirinya telah menyusuri kawah tersebut. Kawah itu terletak 30 kilometer atau 18,64 mil dari ladang gas bumi yang terdekat di Bovanenkovo, bagian sebelah utara dari semenanjung Yamal.
"80 persen dari kawah itu ternyata terdiri dari materi es. Tidak ada jejak ledakan sehingga menghapus teori bahwa kawah itu terbentuk dari ledakan meteor," katanya.
Lubang selebar 60 meter itu dipercaya memiliki kedalaman 260 kaki. Banyak orang menyebutnya sebagai lubang 'akhir dunia' karena ukurannya yang cukup dalam dan lebar.
Sebelumnya, beberapa lubang akibat longsor juga terjadi di beberapa wilayah di dunia. April 2014 lalu, banyak mobil hampir terperosok akibat lubang yang terbentuk akibat hujan deras di Charles Village, Baltimore.
Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah
Artikel yang memuat berita terkait penangkapan Rio Reifan itu menjadi salah satu dari empat artikel dengan jumlah pembaca paling tinggi di kanal Showbiz VIVA.CO.ID
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :