Argentina Terancam Kembali Berstatus Gagal Bayar Utang

Ilustrasi dolar
Sumber :
  • Reuters Photo
VIVAnews
- Argentina kembali terancam menyandang status gagal bayar utang setelah gagal mencapai kesepakatan dengan para kreditur. Negara Amerika Latin itu pun bisa mengalami krisis ekonomi serupa yang terjadi lebih dari 12 tahun lalu.


Pemerintah Argentina, menurut kantor berita
Reuters
, berupaya mencegah status bayar utang dengan menggelar pertemuan di New York, AS, dengan para kreditur, yang selama ini membeli surat utang yang diterbitkan Negeri Tango. Pertemuan selama dua hari itu gagal menghasilkan kompromi. Bahkan Menteri Ekonomi Argentina, Axel Kicillof, menyebut para kreditur, yang rata-rata adalah pengelola hedge fund sebagai "pengisap darah."  


Demi menyelamatkan ekonomi dan mencegah negara mereka berstatus gagal bayar, bank-bank komersil Argentina ingin membeli utang bermasalah (non-performing debt) yang dikuasai para kreditur. Namun mereka tidak berhasil capai kesepakatan.


"Sayangnya, tidak ada kesepakatan yang dicapai dan Republik Argentina bisa berstatus gagal bayar utang," kata Daniel Pollack, mediator yang ditunjuk pengadilan dalam pertemuan antara pemerintah Argentina dengan para kreditur di New York pada Rabu malam waktu setempat.


Menurut stasiun berita
BBC
, para kreditur tetap menuntut Argentina membayar penuh utangnya sebesar US$1,3 miliar. Utang itu jatuh tempo pada Rabu tengah malam waktu Amerika. 


Sebelumnya, lembaga pemeringkat utang Standard & Poor's sudah menurunkan peringkat Argentina menjadi "gagal bayar." Ini bukan kali pertama Argentina mengalami masalah serupa.


Pada 2002 Argentina berstatus gagal bayar utang sehingga kepercayaan investor atas negara itu anjlok. Pemerintah berupaya merestrukturisasi utangnya pada 2005 dan 2010.





KPK Buka-bukaan Nilai Fantastis Proyek Fiktif Korupsi PT Taspen
Proses Safari Wukuf Jemaah Haji Indonesia di Arafah.

Siap Berangkat, 195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Tahun ini, kuota haji Indonesia berjumlah 221.000 jemaah. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebanyak 20.000 jemaah.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024