VIVAnews - Belanja iklan kategori pemerintah dan organisasi politik naik hingga 269 persen pada kuartal pertama 2009 dibandingkan kuartal keempat 2008.
Riset Nielsen pada Januari hingga Maret 2009 menunjukkan belanja iklan pada kuartal pertama 2009 sebanyak Rp 1,065 triliun, naik drastis dibandingkan angka kuartal keempat 2008 yang sebanyak Rp 289 miliar.
Nielsen Company melakukan survei pengamatan langsung eksposure iklan (gross rate card) di tiga jenis media, yakni 102 jenis koran, 19 stasiun televisi, dan 163 jenis majalah. Survei dilakukan tanpa menghitung diskon, promo, dan iklan baris.
"Pemilu menjadi alasan utama belanja iklan pada kuartal pertama 2009 di kategori tersebut meningkat pesat hingga 247 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Senior Manager Business Development Media Indonesia Nielsen Company Maika Randini di Jakarta, Selasa, 28 April 2009.
Pada kuartal pertama 2009, kategori tersebut mengusai pangsa pasar sebanyak 72 persen. Sementara, belanja iklan di sektor telekomunikasi yang umumnya menempati peringkat pertama di setiap survei belanja iklan, untuk kuartal pertama 2009 menempati posisi ketiga dengan jumlah belanja sebanyak Rp 1,004 triliun atau naik 5 persen dari belanja iklan pada kuartal keempat 2008 yang sebanyak Rp 954 miliar.
Sementara di posisi kedua ditempati kategori iklan kosmetik sebesar Rp 1,168 triliun atau naik sebanyak 10 persen dibandingkan kuartal keempat 2008 yang sebesar Rp 1,065 triliun. "Pengiklan di sektor telekomunikasi cenderung menahan diri untuk lebih banyak mengeluarkan budget iklannya karena menyadari saat ini fokus masyarakat sedang di pemilu. Ini hanya strategi perusahaan saja," ujarnya.
Secara keseluruhan, belanja iklan di media pada kuartal pertama 2009 mengalami kenaikan, namun tidak sebanyak pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu. "Secara nilai, belanja iklan yang sebanyak Rp 10,363 triliun hanya naik 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 8,71 triliun," kata Maika.
Sementara pada periode yang sama tahun 2008 dibandingkan tahun 2007, kenaikan bisa mencapai 24 persen dari jumlah belanja iklan kuartal pertama 2007 yang sebanyak Rp 7,019 triliun.
Dari ketiga media yang disurvei Nielsen, televisi menguasai pangsa pasar terbanyak yakni sebesar 60 persen dari segi nilai dan 55 persen dari segi jumlah spot iklan. Posisi kedua ditempati koran dengan pangsa pasar sebesar 36 persen (nilai) dan 43 persen (spot iklan), dan posisi ketiga untuk majalah dengan pangsa pasar sebesar 4 persen (nilai) dan 2 persen (spot iklan).
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Mendapat ajakan tawuran, AR dikatakan Prasetyo, lantas menyerukan kepada kawan-kawannya agar mempersiapkan diri dan membekali dengan berbagai macam senjata tajam.
Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan U-23 di Polda Jatim, ada Dangdutan Hingga Banjir Doorprize
Jatim
12 menit lalu
Ribuan penonton pun ikut larut mendengarkan lagu-lagu dangdut. Bahkan sebagian juga nampak berjoget ria, sebagian lagi hanya duduk lesehan bergerombol di tengah lapangan.
DRAKOR: Rating 20 -28 April 2024 'Queen of Tears’ Raih Rating Tertinggi TvN Sepanjang Sejarah
Wisata
28 menit lalu
Drama seri ‘Queen of Tears’ yang sepanjang tayangnya penuh dengan air mata dan terseok-seok menuju akhir yang bahagia mampu menggeser CLOY denan rating tertinggi.
Monadology, karya yang ditulis oleh filsuf Jerman terkemuka, Gottfried Wilhelm Leibniz, adalah salah satu karya paling penting dalam sejarah filsafat Barat. Karya ini mem
Selengkapnya
Isu Terkini