Ada Plankton Nempel di Pesawat Luar Angkasa

Stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Sumber :
  • Nasa.gov
VIVAnews
- Belum lama ini, kosmonot Rusia menemukan makhluk laut dapat bertahan hidup di luar planet Bumi. Makhluk ini ditemukan ketika mereka membersihkan jendela Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Hal ini tentu menjadi penemuan yang mencengangkan sekaligus menakjubkan.


Organisme kecil tersebut ditemukan bertahan hidup di ruang hampa udara dengan suhu beku. Meski kekurangan oksigen dan terpapar radiasi kosmik, namun mereka tetap bisa hidup.


Seperti yang diberitakan oleh
Daily Mail
, Kamis 21 Agustus 2014, makhluk laut berjenis plankton itu ditemukan oleh penjelajah ruang angkasa asal Rusia bernama Olek Artemyev dan Alexander Skvortsov saat melakukan kegiatan rutinnya. Kebetulan, saat itu mereka bertugas meluncurkan satelit nano ke ruang angkasa.


Saat memoles untuk membersihkan permukaan jendela, mereka menemukan adanya plankton dan mikroorganisme lain. Penemuan ini telah diteliti dengan menggunakan alat presisi tinggi.


Meramaikan Destinasi Wisata Lewat Warna
"Hasil penemuan ini benar-benar unik. Kami telah menemukan jejak plankton dan partikel mikroskopis pada permukaan iluminator," kata Kepala misi orbital Rusia. Vladimir Solovyev.

Pos Indonesia Kembali Salurkan Dana Bansos PKH dan Sembako di Mataram

Ketika ditanya akan keberadaan plankton, Solovyev tidak mengetahui secara pasti bagaimana makhluk itu bisa muncul di permukaan stasiun Luar Angkasa Internasional.
Kuota Indonesia Sudah Terpenuhi, Kemenag Imbau Jangan Tertipu Tawaran Visa Non Haji


Mereka mengklaim bahwa plankton tersebut tidak dibawa secara sengaja pada saat peluncuran ke ruang angkasa. Mereka mengatakan, makhluk kecil itu diperkirakan ditiup oleh arus udara dari Bumi.


"Plankton seperti ini dapat ditemukan pada permukaan lautan. Mungkin mereka telah terangkat ke stasiun (ISS) pada ketinggian 260 mil (420 km)," papar Solovyev.


Ia juga menjelaskan bahwa penemuan tersebut layak untuk ditindaklanjuti dan dikaji lebih dalam lagi. Sementara itu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum mengomentari akan penemuan yang terjadi di ISS. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya