Waldjinah Harap Jokowi Lestarikan Keroncong

Waljinah
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq Solo
VIVAnews
- Penyanyi legendaris Waldjinah memiliki setumpuk harapan pada Presiden terpilih, Joko Widodo. Ia ingin Joko Widodo ini agar tetap melestarikan budaya lokal, termasuk keroncong.


"Harapannya Pak Jokowi itu tidak berubah seperti saat memimpin Kota Solo," kata pelantun Walang Kekek ini saat disambangi di rumahnya, Mangkuyudan, Solo, Jumat 29 Agustus 2014.


Saat menjabat menjadi Wali Kota Solo, kata dia, Jokowi selalu mengupayakan melestarikan keroncong. Jokowi mendukung acara Solo Keroncong Festival.
Genjot Inovasi Sistem Keuangan Digital, BI Dorong Kolaborasi Global

"Kalau ada tamu dari daerah lain atau dari luar negeri, pasti musik keroncong yang disajikan sebagai hiburannya," kata Waldjinah bangga.
Reaksi Jokowi soal Fotonya Dicopot dari Sejumlah Kantor PDIP


Kasus Taruna STIP Tewas Dianiaya Seniornya, 36 Saksi Sudah Diperiksa Polisi
Diapun berharap tradisi seperti itu akan kembali dilestarikan Jokowi saat menerima tamu kepresidenan di Istana Negara. Tradisi seperti itu pernah berlangsung sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Gus Dur. Namun, yang paling membekas bagi Waldjinah adalah saat zaman Soeharto.

"Yang paling sering itu saat zaman Pak Harto. Ada acara kelompencapir, tamu kenegaraan, hari ABRI,
ngunduh mantu
, pokoknya saya selalu diundang. Bahkan saat upacara Agustus di Istana Negara ketika hampir lengser itu, saya masih diundang," ungkap perempuan kelahiran Solo, 7 November 1945 itu.


Salah satu pengalaman yang paling diingat Waldjinah saat menyanyi di zaman Soeharto adalah ketika menyanyi di Madiun saat hari ABRI. Acara itu sebenarnya dimulai pukul 07.00 pagi. Tapi Waldjinah sejak subuh harus mulai berdandan menggunakan kebaya dan jarik.


"Saya itu nyanyinya sebenarnya jam 9, seusai upacara. Tetapi saya harus siap sejak pagi-pagi. Padahal kalau saya nyanyi pake kebaya, jarik dan sanggulan," kenangnya. (ita)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya