Chairul Tanjung Bicara Masa Depan Arun

Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung
Sumber :
  • Zulfikar Husein

VIVAnews - Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung, mengunjungi perusahaan penghasil gas alam cair Indonesia, PT Arun NGL, yang berlokasi di Lhokseumawe, Aceh, Minggu, 14 September 2014.

Reaksi Shin Tae-yong Usai Gol Timnas Indonesia U-23 Dianulir Wasit

Kedatangan CT, sapaan Chairul Tanjung, untuk membahas masa depan perusahaan LNG tersebut yang akan berakhir pengoperasiannya pada Oktober 2014. Selain CT, turut serta juga Menteri Pertanian Suswono.

Di Guest House PT Arun, mereka melakukan pertemuan tertutup antara CT, Mentan, Gubernur Aceh, PT Pertamina, PT Arun, dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Usai berlangsungnya pertemuan tersebut, CT sempat melakukan kunjungan ke lokasi pengolahan gas Arun. Pada wartawan, CT mengungkapkan perusahaan penghasil LNG terbesar di dunia pada era 90-an itu hanya akan melakukan ekspor gas satu kali lagi.

"Seperti diketahui, gasnya sudah hampir habis. Rencananya, 2014 ini bulan Oktober akan dikapalkan satu kargo yang akan dikirim terakhir, setelah itu, maka proses LNG (PT Arun) akan dihentikan," ujar Chairul Tanjung.

Guna menjaga aset Arun agar tidak menjadi besi tua, kata CT, perusahaan tersebut akan digunakan sebagai tempat proses regasifikasi gas. Menurutnya, aset besar yang dimiliki PT Arun tidak boleh menjadi besi tua.

"Nah, karena ini fasilitas negara (aset Arun), itu kalau nganggur kan sayang. Oleh karenanya tadi kita bahas di mana tetap mengoptimalkan fasilitas negara yang ada ini. Tadi disimpulkan bahwa fasilitas negara ini akan tetap digunakan, sebagai proses regasification, atau melakukan regaf kembali dari LNG yang akan didatangkan dari Tangguh (perusahaan gas yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat)," katanya.

Menurut dia, nantinya usai dilakukan regaf, gas-gas tersebut akan dialirkan melalui pipa menuju pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara. Ia juga optimistis akibat pengalihan fungsi Arun tersebut, akan bertumbuhnya perekonomian baru berbasis gas di Aceh.

Soal kepemilikan, CT mengatakan, nantinya PT Arun sebagai tempat proses regasifikasi gas akan dimiliki bersama oleh Pertamina dan Pemerintah Daerah Aceh. Persentasenya, Pertamina 70 persen, sedangkan Pemda Aceh 30 persen.

Sementara itu, usulan Pemerintah Aceh dan PT Arun, untuk mengalihkan perusahaan tersebut menjadi kilang bahan bakar minyak, CT mengatakan belum bisa memastikan hal tersebut. Meski CT mengakui usulan tersebut merupakan salah satu peluang besar bagi investor.

Padahal sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan juga mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga berbicara masalah usulan tersebut. Menurut mereka, Arun sangat cocok dijadikan sebagai kilang BBM karena memiliki fasilitas yang memadai. Namun, hingga saat ini belum terealisasi.

"Kita jangan melihat masa lalu, tapi lihat masa depan," kata CT. (art)

Zaidul Akbar Sebut Ada Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Minum Saat Makan
Rider di Equestrian All Star Tour 2024

Riders Papan Atas Tampil di Equestrian All Star Tour 2024

Equestrian All Star Tour 2024 bukan sekadar jargon semata. Event tersebut memang dipenuhi kilau dari para rider papan atas.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024