Sumber :
- Vivanews/AgusTH
VIVAnews
- Tersiar kabar kawasan Agro Techno Park (ATP) ini akan diserahkan dari Kementerian Ristek kepada Pemerintah Daerah Sumatera Selatan usai Presiden terpilih Joko Widodo dilantik nanti.
"Masalah tanggung jawab ATP diberikan ke pemda ini bergantung pada menteri Ristek yang akan datang. Kalau sekarang, tugas kami memperbaiki ATP ini dulu," ujar Prakoso, Asdep Iptek Pemerintah Kementerian Ristek, kepada
VIVAnews , kemarin.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Masalah tanggung jawab ATP diberikan ke pemda ini bergantung pada menteri Ristek yang akan datang. Kalau sekarang, tugas kami memperbaiki ATP ini dulu," ujar Prakoso, Asdep Iptek Pemerintah Kementerian Ristek, kepada
Baca Juga :
Ada Kesempatan! Teuku Ryan Masih Bisa Ajukan Banding Jika Tak Setuju dengan Putusan Cerai
Hal serupa pun dikatakan oleh Gusti Nurpansyah selaku Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga dan Media pada kesempatan yang sama.
"Jangka panjang ATP ini ke pemda, sebelum diserahkan, ya jangan menyerahkan ke pemda. Tapi, kondisinya kurang bagus. Saat ini, sertifikasi tanahnya saja masih diurus," kata Gusti.
Namun, kata Prakoso, butuh biaya yang besar untuk menyempurnakan ATP ini sebagai tempat percobaan pertanian. Prakoso berharap ATP di bawah pemerintahan Jokowi bisa lebih baik dan dapat mengembangkan lahan untuk penelitian bagi Indonesia.
"Seperti halnya cita-cita Jokowi yang ingin membuat
science park
di beberapa tempat. Apakah menteri menristek akan menjalankannya, ya sebagai birokrat, tentu saya akan mendukung apa pun yang diputuskannya," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, lahan sekitar 100 hektare dimiliki oleh PT. Pertamina yang kemudian diserahkan kepada Dinas Kehutanan pada 2002. Kemudian, pada 2004 dikelola Kementerian Ristek hingga sekarang.
ATP merupakan tempat pelatihan bagi petani dan penelitian bagi para peneliti mengenai inovasi terbaru di bidang pertanian sebelum disebarluaskan. ATP berada di Indralaya, Kabupaten Palembang, Sumatera Selatan. (art)
Halaman Selanjutnya
Hal serupa pun dikatakan oleh Gusti Nurpansyah selaku Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga dan Media pada kesempatan yang sama.
