Sumber :
- dokumen pribadi
VIVAlife
- Beberapa waktu lalu, industri film Tanah Air diramaikan beberapa film bertema nasional, salah satunya adalah film Soekarno. Kali ini, seorang penggagas muda ingin segera merilis film bertema yang sama namun mengangkat sosok lain, yakni mantan wakil presiden pertama, Mohammad Hatta.
Fathya Feurazia, penggagas Gerakan Bung Ayo Bung, menceritakan kesiapannya tentang proses pembuatan film tersebut kepada
VIVAlife
. Ia cukup membutuhkan banyak waktu untuk meriset sosok Bapak Koperasi itu.
Baca Juga :
Kemenkominfo Gratiskan IDTH untuk UMKM
Baca Juga :
Ada Korban Meninggal Akibat Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Perjalanan KA Terganggu
Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Tangan Di Atas (TDA) di Bandung beberapa waktu lalu, Fathya sedikit membocorkan soal film tersebut. Katanya, film yang rencana berdurasi dua jam itu akan digarap langsung oleh sutradara ternama Erwin Arnada dengan penulis skenario Salman Aristo.
"Banyak yang akan dibutuhkan dalam film ini, baik jalan cerita dan latar belakangnya," ujarnya.
Lalu apa tujuan film itu dirilis? Fathya pun mengaku ingin menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan anak muda.
“Kami ingin menyebarluaskan semangat Bung Hatta kepada anggota TDA yang berjumlah puluhan ribu. Bahwa apa yang mereka lakukan untuk menciptakan dunia wirausaha yang kuat dan mandiri juga cita-cita Mohammad Hatta, dan kami ingin semangat ini ditularkan kepada anggota seluruh TDA di Tanah Air yang berjumlah puluhan ribu itu,” katanya.
Fathya berharap film yang akan mengambil lokasi syuting di beberapa tempat di Jawa ini bisa dinikmati para penggemar film nasional.
"Semoga film ini dapat menumbuhkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan mengingatkan kepada kita kemandirian bangsa di segala bidang," harapnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Tangan Di Atas (TDA) di Bandung beberapa waktu lalu, Fathya sedikit membocorkan soal film tersebut. Katanya, film yang rencana berdurasi dua jam itu akan digarap langsung oleh sutradara ternama Erwin Arnada dengan penulis skenario Salman Aristo.