- Reuters
VIVAnews - Guinea, Liberia, dan Sierra Leone dapat menerima pinjaman US$127 juta dari Dana Moneter Internasional (IMF). Pinjaman itu, dikutip laman Reuters, Kamis, 18 September 2014, untuk membantu mereka menangani wabah terburuk virus Ebola.
Usulan yang masih menunggu persetujuan dewan eksekutif IMF itu, akan membantu sebagian dari total US$300 juta anggaran yang dibutuhkan ketiga negara di Afrika Barat itu selama enam hingga sembilan bulan. Selama periode itu, IMF memperkirakan dampak penyebaran virus Ebola akan mencapai situasi akut.
"Wabah Ebola merupakan krisis kemanusiaan, sosial, dan ekonomi yang berat, sehingga membutuhkan respons yang luas dari komunitas internasional," kata Direktur IMF, Christine Lagarde.
"Ketiga negara itu telah meminta tambahan dukungan IMF untuk memenuhi kebutuhan dana yang mereka butuhkan dalam penanganan wabah," tambahnya.
IMF, pada Rabu 17 September 2014, mengusulkan pinjaman sebesar US$40 juta bagi Guinea, US$48 juta untuk Liberia, dan US$39 juta bagi Sierra Leone. Disebutkan bahwa ekonomi di Liberia dan Sierra Leone terganggu akibat wabah yang berimbas pada pertanian, pertambangan, dan sektor jasa.
Badan moneter dunia itu juga menyerukan negara-negara lain serta berbagai badan dunia untuk mendukung penyediaan anggaran bagi ketiga negara itu. Sedikitnya masih ada 40 persen dari kebutuhan mereka yang belum terpenuhi.
Guinea, Liberia, dan Sierra Leone berada pada peringkat negara termiskin di kawasan Afrika Barat, serta paling parah terkena wabah Ebola yang telah menewaskan hampir 2.500 jiwa. Namun, usulan pinjaman dana dari IMF akan menambah utang ketiga negara.
Sebelumnya, Guinea tercatat telah mendapatkan program pinjaman sebesar US$200 juta, US$80 juta untuk Liberia, dan Sierra Leone mencapai US$96 juta. (art)