Rupiah Kembali Tembus Rp12.000 per Dolar AS

Teller menghitung uang dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat.


Berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Kamis 18 September 2014, rupiah dipatok pada level Rp12.030 per dolar AS.


Sementara itu, pada perdagangan kemarin, Rabu 17 September 2014, posisi rupiah berada di posisi Rp11.908 per dolar AS.


Nilai tukar rupiah terakhir melemah dan berada di level Rp12.000-an pada 27 Juni 2014, yaitu saat bercokol di posisi Rp12.103 per dolar AS.


Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan bahwa Indonesia mesti mewaspadai konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah, yang menjadi sorotan dunia saat ini. Sebab, hal itu berisiko melemahkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain, khususnya dolar AS.

Belasan Desa di Luwu Terisolasi akibat Banjir dan Longsor, BNPB Kerahkan Helikopter dan Pesawat

Gubernur BI, Agus Martowardojo, Rabu 17 September 2014, menyatakan bahwa kekhawatiran akan terjadinya gejolak ekonomi dunia semakin serius, dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang menyatakan akan memimpin langsung perlawanan terhadap kelompok militan yang mendeklarasikan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS).
OMG Indonesia promotes Rohan Mahajan to Chief Operating Officer – Media Services


1000 Hari Kehidupan Penting untuk Cegah Stunting, Dimulai dari dan Sampai Kapan?
"Kami waspadai konflik geopolitik di Timur Tengah, di mana Presiden AS akan memimpin sendiri koalisi untuk mengatasinya," ujar Agus di Jakarta. (art)
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Pengamat Ingatkan Prabowo Bahaya Politik Merangkul yang Kebablasan

Pendiri Haidar Alwi Intitute (HAI) mengingatkan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk tidak kebablasan dalam merangkul lawan politik masuk dalam koalisi.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024