IDA: ISP Dapat Keadilan, Kiamat Internet Tak Terjadi

Ilustrasi dunia internet
Sumber :
  • iStock
VIVAnews
- Mengenai "Kiamat internet" atau
shutdown
internet Indonesia yang dilayangkan oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) terkait kasus yang melibatkan Presiden Direktur IM2 Indar Atmanto mendapat dukungan dari Asosiasi Digital Indonesia (IDA).


"Tentu secara prinsip (IDA) mendukung karena kasus yang terjadi pada Pak Indar itu tak adil," ujar Ketua Umum IDA, Edi Taslim, kepada
VIVAnews
ditemui di Jakarta, Senin, 29 September 2014.


Namun, Edi menyayangkan apabila internet sampai mati. Pasalnya, masyarakat Indonesia sendiri sangat bergantung terhadap dunia maya tersebut mulai dari komunikasi hingga sebagai mata pencaharian.


"
3 Alasan Wajib Dateng ke BaliSpirit Festival 2024, Nikmati Musik Sambil Tenangkan Pikiran
Nggak
bisa dibayangkan kerugiannya berapa, kalau di IDA sendiri mungkin
Nagita Dihujat Karena Suka Kasih Makanan Sisa, Begini Pembelaan Raffi Ahmad
nggak
seberapa tapi misalnya perbankan, media,
Di Balut Kabut Putih Rimba Papua, Pasukan Operasi TNI Evakuasi Mayat Alex yang Ditembak Mati OPM
e-commerce dan lainnya yang sangat bergantung pada internet akan mengalami kerugian. Internet sudah jadi hidup hajat orang banyak," kata dia.


Edi menambahkan kiamat internet tersebut merupakan kiasan, karena melihat sistem yang dijalankan IM2 disalahkan maka sistem serupa yang dijalankan oleh yang lainnya akan terkena imbasnya juga.


"Intinya kenapa teman-teman asosiasi di APJII ini akan mati karena Pak Indar dipenjara maka semua ISP akan kena yang sama. Sehingga, internet mati hanya kiasan apabila semua ISP harus ditutup, dipenjara, maka tidak ada lagi
network
. Kiasannya seperti itu," ucap Edi.


IDA lantas berharap para ISP mendapatkan keadilan. Mereka mendukung kasus tersebut serta ikut memperjuangkan untuk mendesak pemerintah menciptakan ekosistem yang baik dan sehat.


"
Ya
kita dukung ramai,
'Save Pak Inda
r' agar paling tidak dibuka lagi kasusnya, di-
review
, dinilai oleh hakim yang benar kalau perlu sampai ke MK," ucap dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya