Sumber :
- REUTERS/Yuri Gripas
VIVAlife -
Kali ini sebaiknya Chris Brown mengambil pelajaran dari ulahnya, yang untuk kesekian kali membuat onar. Pelajaran berharga itu adalah: jangan sekali-kali mengajak pemilik media bertengkar. Apalagi jika media yang orang itu miliki, adalah website paling populer dan dilihat ratusan juta manusia dari seluruh negara.
Dikutip dari
Usatoday.com
, Senin, 29 September 2014, kasus ini bermula ketika Brown menulis kata-kata kasar di Instagram menyerang Harvey Levin, seorang penulis senior sekaligus pemilik
TMZ,
Baca Juga :
Dewas KPK Ungkap Penyalahgunaan Wewenang Nurul Ghufron: Diminta Mutasi PNS Kementan ke Jawa
Baca Juga :
Wow, Harga Satu Pemain Uzbekistan Ini Lebih Tinggi dari Seluruh Pemain Timnas Indonesia U-23
Tanpa rasa malu, kemudian Brown menulis kata-kata inspiratif yang seolah-olah dibuat untuk melunturkan kata-kata kasar yang baru saja ia buat. “Hidup cuma sebentar, saya tak ingin menambah musuh,” tulisnya santai.
Bagi yang belum terlalu familiar,
TMZ
adalah portal yang kontennya berisi tentang kehidupan selebritas dan atlet (asal AS pada umumnya), dan selalu dijadikan referensi ketika orang ingin mengetahui berita terbaru tentang mereka. Nama
TMZ
amat dikenal karena wartawannya dikenal militan saat bekerja di lapangan, dan mereka bersedia membayar besar seorang narasumber untuk sebuah wawancara ekslusif.
Ada dugaan, kata-kata kasar Brown itu keluar, karena beberapa hari sebelumnya,
TMZ
memberitakan sebuah berita negatif tentang ‘kekasih on-off’ Rihanna itu. Inti dari berita itu, adalah gambaran tentang betapa sombongnya lelaki itu, ketika di sebuah diskotek ada penggemar wanita yang ingin menciumnya, namun Brown menolak dan segera pergi menghindar.
Namun memang bukan itu saja gudang berita tentang Brown yang disimpan
TMZ.
Sebelumnya ada ratusan artikel tentang kegagalan cintanya, bermacam perbuatan onar, yang semuanya masih tersimpan rapi di index website berita dan video tersebut. (ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tanpa rasa malu, kemudian Brown menulis kata-kata inspiratif yang seolah-olah dibuat untuk melunturkan kata-kata kasar yang baru saja ia buat. “Hidup cuma sebentar, saya tak ingin menambah musuh,” tulisnya santai.