- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengklaim bahwa 60 dari 130 anggota Dewan Perwakilan Daerah merupakan pendukung Koalisi Merah Putih (KMP). Koalisi ini dikatakan akan memfasiltasi para pendukungnya di DPD untuk duduk sebagai pimpinan MPR RI sebagai wakil ketua.
Menanggapi hal tersebut, mantan Ketua DPD, Irman Gusman, mengaku tidak mempermasalah klaim dari Koalisi Merah Putih.
"Anggota DPD Itu individu. Kalau ada yang mengklaim nggak masalah," katanya di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2014.
Irman menambahakan, tidak ada tuntutan anggota DPD terpilih untuk memilih koalisi manapun. Hal ini disebabkan anggota DPD tidak terpilih berdasarkan partai. Artinya, lanjut dia, anggota DPD memiliki hak untuk mendukung koalisi manapun.
"Itu pilihan personal. Pada dasarnya, di DPD itu semua calon independen, dipilh mewakili daerah," katanya.
Sementara itu anggota DPD lainnya, Osman Sapta, mengatakan klaim Koalisi Merah Putih mungkin saja terjadi. "Semua itu mungkin saja. Tidak bisa tidak mungkin dalam politik," katanya.
Ia mengakui, setelah pemilihan pimpinan DPD usai, agenda selanjutnya dari paripurna adalah menyiapkan nama dari DPD untuk diajukan sebagai wakil ketua MPR.
"Jadi niat baik Koalisi Merah Putih belum bisa dibicarakan. Itu semua menunggu adanya pimpinan DPD," katanya.
Seperti diketahui, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa Koalisi Merah Putih sudah menyiapkan paket merujuk peraturan perundangan baik di DPR dan DPD. "PKS insya Allah ada di unsur MPR," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta.
Koalisi Merah Putih, kata dia, masih mempertimbangkan posisi Partai Persatuan Pembangunan apakah akan masuk susunan pimpinan MPR atau tidak.
"DPD harus diakomodasi. Di DPD itu banyak kawan-kawan kami. Tidak kurang dari 60 anggota DPD adalah pendukung KMP. Nanti kita lihat posisi keseluruhan di MPR dalam dua hari ke depan," ucap.