VIVAnews - Jumlah korban influenza A(H1N1) alias flu babi di Meksiko meningkat menjadi 22 korban tewas, dan 568 orang terinfeksi virus. Demikian ungkap Menteri Kesehatan Meksiko, Jose Angel Cordova, Minggu malam waktu setempat, 3 Mei 2009 (Senin pagi WIB).
Jumlah sebelumnya, yang dirilis Minggu, adalah 19 kasus kematian dan 487 kasus pasien yang terinfeksi. "Ada 590 kasus positif influenza A, 568 orang di antaranya hidup dan 22 orang meninggal," kata Cordova dalam sebuah konfrensi pers, seperti dikutip dari laman stasiun televisi Channel News Asia.
22 korban tewas terdiri terdiri atas 15 orang perempuan dan tujuh laki-laki. Sebagian besar korban tewas di Mexico City. Cordova, yang sebelumnya mengatakan bahwa puncak epidemi adalah 23 hingga 28 April, mengatakan bahwa penyebaran virus mulai berkurang. Dia mendesak masyarakat untuk meninjau kembali sejumlah larangan di tempat-tempat umum.
Kemarin, Cordova mengatakan bahwa pemerintah telah membuat daftar saran-saran untuk masyarakat, terutama untuk restora, transportasi umum, dan ruang tertutup, untuk mengikuti standar pengendalian flu.
"Terdapat instrumen untuk semua penduduk, agar bisa menjaga diri mereka tetap sehat," kata Cordova. Dia menambahkan bahwa instrumen-instrumen itu akan secara konstan ditinjau ulang dan ditampilkan di laman resmi departemen kesehatan.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Rita Darmawati, Komisioner KPU Jombang bidang Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Jombang, mengatakan bahwa tes CAT dimulai pada
Di era digital ini, banyak anak menghabiskan waktu mereka di depan gadget dan televisi. Jarang sekali mereka bersentuhan dengan alam dan lingkungan sekitar. Hal ini tentu
Menguak Kekayaan Indira Chunda, Putri Eks Mentan SYL yang Beli Skincare dari Anggaran Kementan
Siap
17 menit lalu
Kasus korupsi eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali menyita perhatian publik sejak keluarganya diduga ikut menikmati uang haram tersebut, termasuk Indira Chunda
Kemenag menyampaikan, pelunasan biaya haji sudah ditutup dan kuota haji Indonesia sudah terpenuhi. Bila nekat berangkat dengan visa nonhaji, ancamannya deportasi.
Selengkapnya
Isu Terkini