Akhir Pekan Lalu, Indeks S&P Catat Rekor Penutupan Terburuk

Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews
- Saham-saham menurun dengan tajam pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di Bursa New York, Amerika Serikat. Ini merupakan kejatuhan indeks patokan bursa global untuk pekan ketiga berturut-turut.


Seperti diberitakan
CNBC,
Senin 13 Oktober 2014, anjloknya indeks acuan di Wall Street dipicu saham produsen chip komputer yang mengumumkan penurunan prospek penjualannya.


"Dengan The Fed akan menjauh dan pelambatan yang terjadi di Eropa, pasar berupaya mencari tahu apakah valuasi ini
fair
," ujar JJ Kinahan, analis di TD Ameritrade.


Setelah sempat naik 98 poin di awal perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average akhirnya ditutup turun 115,15 poin (0,7 persen) ke level 16.544,10.  Saham Intel memimpin kerugian di antara 30 komponen Dow Jones lainnya. Sementara itu, saham Coca-Cola memimpin kenaikan.
Apindo Usul di Kabinet Prabowo-Gibran Ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan


Rizky Febian dan Mahalini Menikah 10 Mei 2024, Pakai Adat Sunda
Indeks Dow Jones jatuh 2,7 persen dibanding penutupan akhir pekan sebelumnya dan terjerumus ke zona negatif untuk tahun ini, atau turun 0,2 persen dari rekor akhir 2013.

Long Weekend Hemat! 5 Rekomendasi Wisata Gratis dan Seru di Jakarta

Sementara itu, indeks S&P 500 berakhir turun 22,08 poin (1,2 persen) ke level 1.906, 13. Saham sektor teknologi paling terpukul di antara 10 sektor komponen utama. Indeks S&P 500 tercatat turun 3,1 persen pada pekan lalu dan naik 3,1 persen untuk tahun ini.


Indeks Nasdaq juga turun 102,10 poin (2,3 persen) ke level 4,.276,24. Dengan demikian, indeks ini turun 2,3 persen dibanding akhir pekan sebelumnya dan naik 2,4 persen pada tahun ini.


Volume perdagangan di Bursa Efek New York mendekati 949 juta saham yang ditransaksikan dengan volume komposit mencapai 4,5 miliar saham. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya