Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluh penerimaan pajak selama beberapa tahun terakhir tak tercapai. Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan, Fuad Rahmany, memahami hal tersebut.
"Saya memahami Pak Presiden. Bagus kalau Presiden menganggap pajak itu penting," kata Fuad di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014.
Pemerintah baru menaikkan target penerimaan pajak dari 12 persen menjadi 16 persen. Fuad yakin bahwa target tersebut bisa dicapai.
"Asalkan diberikan sistem yang benar. Itu saja,
kok
. Perlu juga diperhatikan infrastruktur, kualitas, dan kuantitas penerimaan pajak. Semuanya harus dipikirkan," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi mengeluhkan selama tahun 2005-2013 penerimaan pajak tak pernah tercapai. Selama periode itu, rasio pembayar pajak hanya 53 persen. Sementara itu, Pajak Pertambahan Nilai (PPn) yang paling potensial hanya 50 persen.
"Angka-angka ini harus kita cermati, sehingga penerimaan negara, saya optimistis, bisa kita tingkatkan," ujar dia.
Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0
Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0
VIVA.co.id
24 Desember 2021
Baca Juga :