RUU Pilpres

PDIP Koalisi dengan PKS

VIVAnews – Tarik menarik soal angka di RUU Pilpres masih terus berlangsung, dan Fraksi PDI Perjuangan siap menyambut tawaran angka dari Fraksi Partai Keadilan dan Sejahtera (FPKS). Hal itu dikemukakan Sekretaris FPDI Perjuangan Ganjar Pranowo ketika ditanya VIVAnews, 27 Oktober 2008. “Arah ke koalisi memang ada tapi apakah PKS siap betul untuk berkoalisi itu belum pasti dengan angka 25 persen,” kata Ganjar.

Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup

Menurutnya, angka yang diajukan PKS menunjukkan adanya semangat untuk berkoalisi. Namun karena PKS sudah mendeklarasikan capresnya sendiri hal itu menjadi pertanyaan PDI Perjuangan. “Jadi ini masih dalam posisi tengah, kans koalisi dengan PKS belum terlalu ke kanan atau kiri,” katanya.

Menurut pengamatan PDI Perjuangan, seperti dikemukakan ganjar, dengan mendeklarasikan capres sendiri, PKS siap digaet untuk posisi cawapres. Hal itu ditangkap PDI Perjuangan sebagai sinyal positif untuk bekerjasama yang dimulai dengan penyusunan RUU Pilpres.

Martin Juara, Sprint Race MotoGP Spanyol Diwarnai Banyak Kecelakaan Termasuk Marquez & Bagnaia

Ditanya bagaimana ajaka Golkar untuk berkoalisi, Ganjar mengatakan, perlu dilihat lebih dulu Golkar akan mengajukan siapa. “Karena faksinya kan banyak di sana, kalau sudah ketahuan siapa yang dicalonkan kan PDI Perjuangan bisa merespons,” katanya. Namun jika Jusuf Kalla maju lagi dengan Susilo Bambang Yudhoyono, maka persoalan angka di RUU Pilpres dianggapnya tidak relevan lagi bagi PDI Perjuangan dan Golkar.

Yang jelas dalam pembahasan RUU Pilpres, PDI Perjuangan tetap berusaha meyakinkan semua pihak mengapa presentase angka yang diajukan tinggi. PDI Perjuangan ingin biaya yang rendah dalam pilpres. Cukup satu putaran dan pembangunan koalisi yang serius. “Sekarang mulai ada yang bisa memahami pikiran PDI Perjuangan,” kata Ganjar.

Pelaku Curanmor Babak Belur Dihajar Warga Usai Kedapatan Dorong Motor Curian

Diakuinya memang akan ada persoalan pragmatisme, yakni seputar pertanyaan, apakah ajakan koalisi tersebut termasuk tawar menawar format koalisi atau power sharing. Karena itu angka 20 persen dipandang penting dan tiga partai, yakni PDI Perjuangan, Golkar dan PKS siap melakukan koalisi permanen.

Namun ketiga partai ini belum membangun kekuatan khusus untuk voting walau pun terus dilakukan pendekatan personal. Batalnya lobi formal hari ini sebenarnya karena adanya sinyal-sinyal tentang pembicaraan informal di belakang.

Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Willy Aditya.

Putuskan Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem Siapkan Nama Untuk Menteri?

Dengan beralih mendukung Prabowo-Gibran apakah Nasdem juga akan mengajukan nama-nama kadernya untuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran setelah resmi nantinya?

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024