Sumber :
- bluebirdgroup.com
VIVAnews
- Perusahaan taksi PT Blue Bird telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 5 November 2014. Mayoritas investornya berasal dari penanam modal asing.
Direktur Keuangan Blue Bird, Robert Rerimassie, menjelaskan bahwa komposisi investor asing 60-65 persen dan investor lokal 30-35 persen.
"Kami tidak terlalu melihat asing atau domestik," ujar Robert di Jakarta.
Menurut Robert, perusahaan taksi ini telah melakukan
roadshow
ke enam negara untuk menawarkan sahamnya. Misalnya, Malaysia, Amerika Serikat, dan Inggris.
"Hasilnya sangat memuaskan, ada ketertarikan para investor terhadap saham BIRD (kode saham Blue Bird)," kata dia.
Perusahaan jasa transportasi darat ini melepas 376,5 juta lembar saham atau 15 persen dari total saham yang dimilikinya kepada publik. Harga saham perdana dilepas dengan harga Rp6.500 per lembar saham.
Dari dana itu, ada 53,04 persen digunakan untuk melunasi pinjaman, sedangkan 46,96 persen digunakan untuk membiayai belanja modal perseroan dan entitias anak.
Robert mengatakan harga jual saham Blue Bird diturunkan dari semula Rp7.200-9.300 menjadi Rp6.500 per lembar dikarenakan mempertimbangkan perkembangan situasi pasar.
"Hanya di awal Oktober, pasar Indonesia dan global terjadi gejolak. Ada ketidakpastian ekonomi di beberapa negara dan kita, politiknya, sehingga memberikan rasa tidak nyaman bagi investor. Ini murni karena pertimbangan pasar," kata dia. (ren)
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Dari dana itu, ada 53,04 persen digunakan untuk melunasi pinjaman, sedangkan 46,96 persen digunakan untuk membiayai belanja modal perseroan dan entitias anak.