Sumber :
VIVAnews
- Presiden Joko widodo, Kamis 20 November 2014, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter dilakukan demi memperbanyak anggaran pembiayaan program pembangunan infrastruktur.
Menurut Jokowi --sapaan Joko Widodo--, dana subsidi BBM yang bersifat konsumtif harus dialihkan untuk sektor produktif.
Ia menjelaskan, dari anggaran subsidi sebesar Rp433 triliun yang dialokasikan tahun depan, Rp300 triliun khusus diperuntukkan subsidi BBM.
"Boros nggak kita? Ini yang harus dialihkan," ujar Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2014" di Jakarta.
Dengan menekan subsidi BBM, menurut Jokowi, pemerintah bisa mendapat dana lebih banyak untuk membangun infrastruktur. Antara lain, seperti jaringan kereta api, jalan tol, bahkan waduk.
Baca Juga :
Kasus Korupsi Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Cegah Eks Ketua DPD Gerindra Malut ke Luar Negeri
Untuk itu, pemerintah akan menyederhanakan proses perizinan bagi para investor untuk menunjang program pembangunan yang telah direncanakan.
"Ini yang mau diobarak-abrik. Harus selesai. Percuma
foreign direct investment
(investasi langsung pihak asing) datang, bangun industri, tetapi listriknya tidak ada," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Untuk itu, pemerintah akan menyederhanakan proses perizinan bagi para investor untuk menunjang program pembangunan yang telah direncanakan.