Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
- Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya tetap menguat pada perdagangan Rabu 26 November 2014. Laju indeks saham naik 14,09 poin, atau 0,28 persen ke level 5.133,04.
Sementara itu, volume perdagangan mencapai 5,72 miliar saham senilai Rp4,68 triliun.
Kenaikan indeks saham pun diikuti oleh 145 saham naik, 140 saham turun, dan sebanyak 102 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.
Hingga ditutupnya sesi kedua, indeks saham tercatat mencapai level tertinggi di 5.137,06 dan level terendahnya berada di 5.107,57.
Selain itu, pergerakan positif yang dialami indeks saham tampaknya juga mendorong para pemodal asing yang terus semangat melakukan aksi belanja di pasar modal Indonesia.
Berdasarkan pantauan VIVAnews dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pembelian mencapai Rp1,81 triliun dan menekan penjualan yang menghasilkan Rp1,55 triliun.
Dengan demikian, pemodal asing berhasil membukukan pembelian (net foreign buy) sebesar Rp256,73 miliar.
Selain itu, penguatan juga berimbas terhadap indeks saham unggulan LQ45 yang naik 0,38 persen ke 884.59. Kemudian, indeks JII naik 0,22 persen ke 681.60, indeks IDX30 naik 0,46 persen ke 454.43, indeks ISSI naik 0,16 persen ke166.40, namun indeks SMinfra harus terkoreksi 0,02 persen ke level 365.19.
Adapun, sektor saham yang memimpin keuntungan, yakni sektor saham manufaktur sebesar 0,29 persen. Sebaliknya, sektor saham yang memimpin kerugian adalah konsumer sebesar 0,20 persen.
Untuk saham-saham yang menanjak, antara lain GGRM dari Rp60 ribu ke Rp60.975, MREI dari Rp4.600 ke Rp4.750 dan ASII dari Rp6.000 ke Rp7.025. Sedangkan, saham-saham yang merosot, yakni EXCL dari Rp5.350 ke Rp5.075, INDF dari Rp6.775 ke Rp6.675 dan MYOR dari Rp25.575 menjadi Rp25.500. (asp)
![Harley-Davidson WL 750 dirombak jadi motor balap]()
![img_title]()
Baca Juga :
Deretan Angka di Balik Musim Fenomenal Bayer Leverkusen, Juara Bundesliga Tanpa Terkalahkan
Hingga ditutupnya sesi kedua, indeks saham tercatat mencapai level tertinggi di 5.137,06 dan level terendahnya berada di 5.107,57.
Selain itu, pergerakan positif yang dialami indeks saham tampaknya juga mendorong para pemodal asing yang terus semangat melakukan aksi belanja di pasar modal Indonesia.
Berdasarkan pantauan VIVAnews dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pembelian mencapai Rp1,81 triliun dan menekan penjualan yang menghasilkan Rp1,55 triliun.
Dengan demikian, pemodal asing berhasil membukukan pembelian (net foreign buy) sebesar Rp256,73 miliar.
Selain itu, penguatan juga berimbas terhadap indeks saham unggulan LQ45 yang naik 0,38 persen ke 884.59. Kemudian, indeks JII naik 0,22 persen ke 681.60, indeks IDX30 naik 0,46 persen ke 454.43, indeks ISSI naik 0,16 persen ke166.40, namun indeks SMinfra harus terkoreksi 0,02 persen ke level 365.19.
Adapun, sektor saham yang memimpin keuntungan, yakni sektor saham manufaktur sebesar 0,29 persen. Sebaliknya, sektor saham yang memimpin kerugian adalah konsumer sebesar 0,20 persen.
Untuk saham-saham yang menanjak, antara lain GGRM dari Rp60 ribu ke Rp60.975, MREI dari Rp4.600 ke Rp4.750 dan ASII dari Rp6.000 ke Rp7.025. Sedangkan, saham-saham yang merosot, yakni EXCL dari Rp5.350 ke Rp5.075, INDF dari Rp6.775 ke Rp6.675 dan MYOR dari Rp25.575 menjadi Rp25.500. (asp)
Restorasi Harley-Davidson Tua: dari Rongsok Jadi Jawara Balap Motor
Dunia balap motor umumnya diikuti oleh kendaraan keluaran terbaru yang kondisinya masih sangat prima sehingga bisa melaju dengan maksimal. Namun ada juga sepeda motor tua
VIVA.co.id
19 Mei 2024
Baca Juga :
