Merpati, Inikah Akhir Mati Suri Sang Dara?

Merpati Berhenti.
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan

VIVAnews - Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) tampaknya akan benar-benar almarhum. Sang Dara diperkirakan tak bakal siuman dari mati surinya.

Sinyalemen ini diperoleh dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Dia mengungkapkan, maskapai penerbangan ini, sulit untuk beroperasi kembali.

Tak mengherankan bila Rini menyebut "raja" penerbangan perintis ini bakal sulit bangkit. Sebab, utang yang dimiliki Merpati teramat besar. Bahkan, bila pun asetnya dijual, tak mampu untuk menutup utangnya.

Maskapai Merpati resmi berhenti beroperasi pada Februari 2014. Kesulitan keuangan dan menumpuknya beban utang, jadi alasan pemberhentian. Hingga Januari 2014, estimasi utang Merpati mendekati angka Rp8 triliun.

Padahal, aset Merpati ditaksir hanya Rp1,5 triliun. Itu pun sudah diagunkan kepada kreditor. Artinya, Merpati tidak memiliki "harta" lagi.

Yang kasihan, ya karyawannya. VIVAnews pernah mencatat, sedikitnya gaji 1.680 pegawai belum dibayarkan.

Jelas, beban ini menjadi tanggung jawab pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Padahal, gonjang-ganjing Merpati terjadi pada periode kedua Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, pemerintahan SBY telah berupaya menyelamatkan maskapai plat merah ini.

Merpati menjadi "pasien" rawat inap PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Kala itu, PPA telah merekomendasikan agar Merpati segera ditutup. Beban utang dan persoalan keuangan cukup berat untuk diselesaikan.

Malah, kabar rekomendasi PPA itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (waktu itu), Hatta Rajasa. "Semua direkomendasikan tidak di-bailout. Saya melihat, kalau itu di-bailout pemerintah tidak mungkin Rp6,7 triliun terlalu mahal," ujar Hatta, di awal Februari 2014.

Melihat kondisi ini, para profesional Merpati, seperti pilot ramai-ramai meninggalkan kandang Sang Dara. Puluhan pilot mulai mengajukan pengunduran diri.

Para pilot itu, tentu saja, tak mau nasibnya terkatung-katung. Demikian pula, dengan golongan karyawan lainnya. Hingga beberapa minggu terakhir, karyawan Merpati menggelar solidaritas untuk menagih gaji mereka.

Mungkin kondisi ini yang membuat Menteri BUMN Rini Soemarno makin pesimistis soal kemungkinan Sang Dara untuk siuman. "Sangat sulit beroperasi kembali. Kerugian begitu besar, utangnya begitu besar," ujar Rini, di kantornya, Senin 1 Desember 2014.

Meski mengatakan berat beroperasi lagi, Rini bilang kalau belum mengeluarkan keputusan resmi ihwal nasib Merpati.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

Analisa mendalam khususnya terkait restrukturisasi secara keseluruhan sedang dilakukan. Kementeriannya tengah melakukan koordinasi dengan otoritas terkait seperti, Kementerian keuangan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Harapannya, dapat menemukan solusi terbaik.

"Dalam dua tiga minggu dapat solusi," tambahnya.

Sementara itu, solusi sedang dirumuskan, pada kenyataannya belum ada kabar soal permintaan Merpati untuk memperpanjang ijin terbangnya.

Pemerintah waktu itu, telah memberi tenggat waktu satu tahun agar Merpati mengurus Air Operator Certificate (AOC). Bila tidak, pada Februari 2015, Sang Dara bakal mati dengan sendirinya.

(asp)

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021