Sumber :
- VIVAnews/Riska Herliafifah
VIVAlife - Pergerakan dunia fesyen Tanah Air semakin pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya desainer muda dan festival-ferstival fesyen yang digelar setiap tahun. Salah satunya I Fashion Festival (IFF) 2014.
Pada tahun ini IFF mengusung tema East Meet West. Tema tersebut diambil karena ingin menonjolkan desainer Indonesia yang tidak dengan desainer mancanegara.
"Untuk IFF sekarang, menggandeng desainer luar negeri. East meet west kita bisa liat desainer kita nggak kalah sama desainer luar," kata Liliana Tanoesoedibjo selaku Chairwoman I Fashion Festival saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Desember 2014.
Festival fesyen yang digelar selama tiga hari dari 15-17 Desember ini diisi oleh 20 desainer ternama tanah air. Untuk hari keduanya, dibagi menjadi dua slot.
Slot pertama menampilkan koleksi para perancang busana luar negeri. Seperti Carolina Herrera, Nina Ricci, Oscar de la Renta, dan Emilio Pucci. Semua rancangan desainer ternama dunia itu bisa didapatkan di Num8ereight, Plaza Indonesia lantai 3.
Baca Juga :
Andi Mallarangeng: Bagus kalau Ada Satu Partai Besar di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran
"Untuk Oscar menampilkan koleksi terbaru Spring/Summer 2015. Carolina juga koleksi terbaru. Oscar 10 look, carolina 8, dan nina 8. Total 26 look," kata salah satu pihak Num8ereight.
Untuk slot kedua menampilkan karya anak bangsa. Di antaranya Sebastian Gunawan, Barli Asmara, Billy Tjong, Didiet Maulana.
Didiet Maulana yang memfokuskan rancangannya pada tenun ikat, menyuguhkan yang berbeda dari sebelumnya. "Koleksi ini lebih spesial. Desain jenis pola tenun lebih feminin. Judulnya senandung flora," kata pria lulusan arsitektur ini.
Ia menambahkan, hal yang membedakan rancangannya ini terletak pada material dan detail aplikasi. "Malem ini audiens bisa melihat bentuk baru dari desain saya yang selalu dress. Sekarang A line, volumik," katanya.
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Didiet Maulana yang memfokuskan rancangannya pada tenun ikat, menyuguhkan yang berbeda dari sebelumnya. "Koleksi ini lebih spesial. Desain jenis pola tenun lebih feminin. Judulnya senandung flora," kata pria lulusan arsitektur ini.
