Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Pengamat pasar uang, Farial Anwar, memperkirakan tren melemahnya nilai mata uang rupiah akan berlanjut sampai pertengahan tahun 2015 mendatang.
"Saya melihat tren rupiah akan terus berlanjut sampai dengan pertengahan tahun depan barangkali," ujarnya di Menteng Jakarta, Sabtu, 20 Desember 2014.
Baca Juga :
Anak Buah SYL Dapat Perintah Siapkan Uang 4.000 Dolar Hasil Palak Pejabat Kementan, Untuk Apa?
"Jadi, dari dalam negeri, kita melihat permintaan dolar yang sangat besar tidak diimbangi
supply
-nya. Karena kita kekeringan likuiditas. Permintaan itu untuk import dan untuk bayar hutang valuta asing," kata dia.
Lanjutnya, meningkatnya permintaan dolar yang besar juga ditunjang oleh orang-orang yang sebenarnya tidak ada kepentingan dengan transaksi luar negeri.
"Karena orang lebih cenderung memilih pembayaran dalam dolar di dalam negeri, sementara
supply
-nya terbatas. Hanya dari Bank Indonesia melalui intervensi itu. Karena apa, eksportir kita, kita biarkan memarkir dananya di luar. Ini yang menjadi problem luar biasa, yang jika tidak pernah kita atur, kemungkinan masih berlanjut," tuturnya.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
supply