Intraco Kebanjiran Permintaan Alat Berat

VIVAnews - PT Intraco Penta Tbk (INTA) dikabarkan kebanjiran proyek pengadaan alat-alat berat dari perusahaan tambang dan agribisnis asing.

"Perseroan juga berhasil mendapatkan kontrak PT Kaltim Prima Coal (KPC)," ujar sumber VIVAnews di Jakarta, Rabu malam, 13 Mei 2009.

Fred Lopez Manibong, direktur Intraco Penta ketika dikonfirmasi mengakui tahun ini perseroan kebanjiran permintaan alat-alat berat dari perusahaan tambang dan perkebunan milik asing maupun investor domestik.

Hailey Bieber Ungkap Sifat Asli Justin Bieber, Penggemar Merasa Lucu Sekaligus Khawatir

"Ada sekitar 500-an unit yang dipesan," tuturnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 14 Mei 2009.

Dia menambahkan, perusahaan tambang KPC juga selalu memesan alat-alat berat dari perseroan. "Mereka biasanya berkala," ujar Fred.

Per 31 April 2009, Pristine Resources International Pte. Ltd. memiliki saham berkode INTA sebesar 32,67 persen, PT Shalumindo Investama 14,73, PT Spallindo Adilong 12,05 persen, dan Westwood Finance Inc. sebanyak 27,05 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Rabu, 13 Mei 2009, INTA ditutup menguat Rp 50 (9,43 persen) di level Rp 580. Broker PT Trust Securities dengan kode broker BR tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Intraco Penta.

Menurut Deni Hamzah, pengamat pasar modal, banjirnya permintaan dari sejumlah perusahaan tersebut akan mendongkrak pendapatan perusahaan di tahun ini.

Apalagi, dia menambahkan, permintaan perusahaan pada alat berat masih tinggi, terutama untuk pengadaan di sektor perkebunan dan pertambangan. "Jadi, akumulasi beli INTA," ujar Deni.

Per kuartal I-2009, perseroan mencatatkan pendapatan usaha Rp 1,49 miliar atau naik 4,01 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,43 miliar.

Namun, laba bersih Intraco Penta melonjak sebesar 147,02 persen menjadi Rp 12,24 miliar, dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,95 miliar.

Gelombang Cuaca Luar Biasa Panas Melanda Asia Selatan dan Tenggara

Waspada Cuaca Panas di Indonesia, Berikut 5 Tips untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem

Sebuah gelombang panas telah terjadi di Asia Tenggara dalam beberapa waktu terakhir, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024