Sumber :
- REUTERS/Lucy Nicholson/Files
VIVAnews
- Harga minyak dunia merosot lima persen, menyusul pemangkasan perkiraan harga oleh Goldman Sachs dan belum adanya tanda-tanda pembatasan
output
dari produsen minyak negara-negara Teluk.
Pada perdagangan Senin atau Selasa 13 Januari 2015 waktu Indonesia, minyak mentah Amerika Serikat (AS) ditutup turun US$2,29 menjadi US$46,07 per barel. Itu merupakan harga terendah sejak April 2009.
Baca Juga :
Khawatir Pasokan Berlebih, Harga Minyak AS Turun
Baca Juga :
Harga Minyak Indonesia Turun Jadi US$51,81
Tariq Zahir dari Tyche Capital Advisors mengatakan sulit untuk memprediksi karena harga bervariasi begitu cepat.
"Saya pikir kita akan melihat harga US$40 (per barel) dalam waktu dekat, tetapi segala sesuatu tampaknya terjadi lebih cepat dari yang diharapkan," kata Zahir, dikutip
CNBC
.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tariq Zahir dari Tyche Capital Advisors mengatakan sulit untuk memprediksi karena harga bervariasi begitu cepat.