Sumber :
- REUTERS/Brendan McDermid
VIVAcoid
- Indeks saham S&P 500 memimpin kekalahan di bursa saham di Amerika Serikat (AS) semalam. Bursa tertekan oleh jatuhnya harga minyak dan laporan keuangan sektor perbankan yang mengecewakan.
Untuk kali pertama dalam sebulan, S&P 500 jatuh di bawah level 2.000. Dari eksternal, bursa tertekan oleh langkah bank Swiss yang secara tak terduga memangkas nilai tukar minimum.
"Bankir di bank sentral terkejut hari ini (Kamis waktu AS) dengan Swiss, dan investor juga," Kim Forrest, analis ekuitas senior di Fort Pitt Capital, mengatakan pada CNBC, Jumat 16 Januari 2015.
Saham Bank of America turun setelah bank melaporkan penurunan 14 persen laba kuartalan. Citigroup juga menurun karena membukukan laba kuartal ke empat yang ramping.
"Laba bank negatif," ujar Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities.
Akibatnya, panel saham di AS berguguran. Indeks Dow Jones Industrial Average rontok 106,38 poin atau 0,6 persen ke level 17.320,71. Nasdaq kehilangan 68,50 poin atau 1,5 persen ke level 4.570.
Indeks S&P500 kehilangan 18,60 poin atau 0,9 persen menjadi ke level 1.992,67. Tercatat hampir 880 juta saham diperdagangkan di New York Stock Exhange. Volume komposit mencapai 4,3 miliar.
Baca juga:
Baca Juga :
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Baca Juga :
Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Baca Juga :
Saham Jepang Bikin Bursa Asia Naik
Saham Bank of America turun setelah bank melaporkan penurunan 14 persen laba kuartalan. Citigroup juga menurun karena membukukan laba kuartal ke empat yang ramping.
"Laba bank negatif," ujar Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities.
Akibatnya, panel saham di AS berguguran. Indeks Dow Jones Industrial Average rontok 106,38 poin atau 0,6 persen ke level 17.320,71. Nasdaq kehilangan 68,50 poin atau 1,5 persen ke level 4.570.
Indeks S&P500 kehilangan 18,60 poin atau 0,9 persen menjadi ke level 1.992,67. Tercatat hampir 880 juta saham diperdagangkan di New York Stock Exhange. Volume komposit mencapai 4,3 miliar.
Baca juga:
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :