- iStock
VIVA.co.id - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Depok, Komisaris Agus Salim, mengatakan, polisi masih memproses kasus bisnis prostitusi di kalangan pelajar. Saat ini penyidik tengah mendalami keterangan korban.
"Kami sedang melacak keterangan si R, siswi SMK yang jadi korban utama atas kasus ini. Dari keterangan si R inilah kami terus melakukan pengembangan," ujarnya pada VIVA.co.id, Jumat, 16 Januari 2015.
Agus menjelaskan, anggotanya juga tengah memburu tempat persembunyian wanita yang disebut sebagai 'mamih' dan diduga sebagai dalang di balik bisnis prostitusi itu. Info yang beredar, pelaku sempat bersembunyi di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Si R inikan awalnya diajak D, yang merupakan teman sekolahnya. Nah si D inilah yang mengenalkannya ke mucikari yang disebut mamih. Yang jelas kami masih terus melacak mata rantai dari kasus ini," kata Agus.
Seperti diketahui, R siswi SMK swasta di Depok ini melapor ke Mapolresta Depok, Sabtu malam, 10 Januari 2015 dengan dugaan traficking yang dilakukan seorang siswi di sekolah yang sama, berinisial D. Kasus ini terbongkar setelah orangtua korban mendapat laporan dari salah satu teman sekolah sang anak.
Dan berdasarkan keterangan polisi, R telah menlakoni bisnis haramnya itu sebanyak dua kali. Ia bahkan sempat meladeni pria asing, berkebangsaan Korea, di sebuah hotel di kawasan Senen, Jakarta Pusat hanya dengan bayaran Rp500 ribu.
"Uang itu pun masih dibagi lagi. R membaginya ke D senilai Rp 100 ribu, dan wanita yang disebutnya Mamih Rp 100 ribu. Dengan demikian, R hanya menerima Rp 300 ribu. Kami masih terus berupaya untuk mengembangkan kasus ini," kata Kanit PPA Polresta Depok Iptu Elli Padiansari.
Baca juga: