Menyusuri Sejarah di Benteng Keraton

Benteng Keraton Buton
Sumber :
  • id.wikipedia.org

VIVAlife - Pesona dan keindahan alam Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Dari Sabang sampai Merauke, baik budaya dan pariwisata alam Indonesia sangat kaya, beragam dan berlimpah. Tidak mengherankan, kondisi itu membuat target kunjungan pariwisata di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. 

Pemalang Siap Tawarkan Desa Wisata Cikendung

Tak terkecuali dengan peninggalan bersejarah yang kerap menjadi daya tarik dan pesona wisata Indonesia. Ya, di antara salah satu pesona sejarah yang punya daya tarik wisata di Indonesia itu ialah Benteng Keraton Buton di Sulawesi Tenggara. Setiap tahunnya, banyak wisatawan lokal dan mancanegara datang untuk melihat lebih dekat benteng tersebut.

''Benteng Buton ialah benteng terluas di dunia dan sangat kaya dengan sejarah dan budaya. Ini membuat penasaran para calon wisatawan,'' ujar Bupati Buton Syamsu Umar Abdul Samiun, saat ditemui di peluncuran buku "Nasihat Leluhur untuk Masyarakat Buton Muna" karya Prof La Niampe, pakar bahasa dan kebudayaan Universitas Haluoleo Kendari, di Jakarta, baru-baru ini.

Jemput Wisatawan, Pemalang Akan Bangun Bandara

Benteng Keraton Buton

Benteng Keraton Buton merupakan benteng terluas di dunia, dengan luas sekitar 23,375 hektar. 

Menilik Keindahan Tempat Wisata di Pemalang

Syamsu mengatakan Benteng Keraton Buton merupakan salah satu objek wisata bersejarah di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Benteng itu merupakan bekas ibukota Kesultanan Buton dan memiliki bentuk arsitek yang cukup unik serta terbuat dari batu kapur gunung. 

Benteng keraton Buton pernah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record yang dikeluarkan pada September 2006 sebagai benteng terluas di dunia dengan luas sekitar 23,375 hektar.

''Jadi, sangat layak para wisatawan bisa datang ke Buton,'' papar Syamsu.

Sejarawan Bonnie Triyana yang hadir di acara itu  menambahkan wisatawan yang ke Buton juga bisa mengetahui perkembangan sejarah Buton-Muna dari masa lampau meliputi agama, sejarah sosial budaya, politik, pemerintahan, dan dan budi pekerti.

''Untuk melihat lebih jauh soal itu, sebelum pergi ke Buton, wisatawan bisa membaca terlebih dahulu buku karya Prof La Niampe. Disitu semua lengkap digambarkan tentang Buton sehingga menjadi bekal ketika berada di Buton,'' kata  Bonnie.

 

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya