Suntik Modal, Pemerintah Right Issue Empat BUMN

Menteri ESDM Sudirman Said, bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN
- Pemerintah mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp48,01 triliun pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara-perubahan (RAPBN-P) 2015.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN

Ada beberapa perusahaan pelat merah yang mendapatkan suntikan modal dengan pola penerbitan saham baru (
Hutama Karya Mohon Uang Muka Proyek Dikembalikan Jadi 20 Persen
right issue).


"Right issue empat BUMN (Badan Usaha Milik Negara) merupakan PMN tahun 2015," kata Menteri BUMN, Rini M Soemarno, di Jakarta, Senin malam, 19 Januari 2015.

Keempat BUMN itu adalah PT Aneka Tambang Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Waskita Karya Tbk, dan PT Adhi Karya Tbk. Total PMN berupa right issue itu senilai Rp18,2 triliun.

Rinciannya, lanjut mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu, adalah Aneka Tambang mendapatkan tambahan Rp7,7 triliun, Bank Mandiri Rp5,6 triliun, Waskita Karya Rp3,5 triliun, dan Adhi Karya Rp1,4 triliun.
     
"Right issue didasari perubahan paradigma bahwa BUMN berperan dalam kontribusi perekonomian nasional. Diharapkan BUMN ini bisa melakukan leverage agar bisa melakukan investasi yang lebih besar daripada PMN itu," kata dia.

Seperti yang diketahui, ada 35 perusahaan pelat merah yang mendapatkan suntikan dana. Berikut adalah rinciannya.

Berikut daftar perusahaan pelat merah yang mendapatkan PMN.

1. PT Angkasa Pura II senilai Rp2 triliun

2. PT ASDP senilai Rp1 triliun

3. PT Pelni senilai Rp500 miliar

4. PT Djakarta Lloyd senilai Rp350 miliar

5. PT Hutama Karya senilai Rp3,6 triliun

6. Perum Perumnas senilai Rp2 triliun

7. PT Waskita Karya senilai Rp3,5 triliun

8. PT Adhi Karya senilai Rp1,4 triliun

9. PT Perkebunan Nusantara III senilai Rp3,15 triliun

10. PT Perkebunan Nusantara VII Rp17,5 miliar

11. PT Perkebunan Nusantara IX senilai Rp100 miliar

12. PT Perkebunan Nusantara X senilai Rp97,5 miliar

13. PT Perkebunan Nusantara XI senilai Rp65 miliar

14. PT Perkebunan Nusatara XII senilai Rp70 miliar

15. PT Permodalan Nasional Madani senilai Rp1 triliun

16. PT Garam senilai Rp300 miliar

17. PT Rajawali Nusantara Indonesia senilai Rp280 miliar

18. Perum Bulog senilai Rp3 triliun

19. Pertani senilai Rp470 miliar

20. PT Sang Hyang Seri senilai Rp400 miliar

21. PT Perikanan Nusantara Rp200 miliar

22. Perum Perikanan Indonesia Rp300 miliar

23. PT Dirgantara Indonesia senilai Rp400 miliar

24. PT Dok Perkapalan Surabaya senilai Rp200 miliar

25. PT Industri Kapal Indonesia senilai Rp200 miliar

26. PT Aneka Tambang senilai Rp7 triliun

27. PT Pindad senilai Rp700 miliar

28. PT Kereta Api Indonesia senilai Rp2,75 triliun

29. PT Dok Kodja Bahari senilai Rp900 miliar

30. PT Perusahaan Pengelola Aset senilai Rp2 triliun

31. PT Pengembangan Pariwisata senilai Rp250 miliar

32. PT Bank Mandiri senilai Rp5,6 triliun

33. PT Pelindo IV senilai Rp2 triliun

34. PT Krakatau Steel senilai Rp956 miliar

35. PT Bahana PUI senilai Rp250 miliar.
(one)
Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021