Sumber :
- G-Resources
VIVA.co.id -
PT Freeport Indonesia diminta pemerintah untuk membangun smelter, atau fasilitas pengolahan dan pemurnian hasil tambang. Lantas, bagaimana dengan pasokan listriknya?
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jarman, menyarankan agar perusahaan tambang itu membangun pembangkit listrik sendiri. Sebab, pembangkit listrik untuk smelter tidak melulu dari PT PLN.
Baca Juga :
Persipura Jayapura Dibubarkan
Baca Juga :
Setya Novanto Kembali Diperiksa Hari Ini
Baca Juga :
Diperiksa Jampidsus, Ini Komentar Setya Novanto
Sekadar informasi, InalumĀ mempunyai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang total kapasitasnya mencapai 603 megawatt (MW).
Jarman pun mencontohkan perusahaan tambang lainnya yang membangun pembangkit listrik untuk smelter, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Antam tengah menyelesaikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pomalaa berkapasitas 2x300 MW yang ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Pembangunan listrik yang menelan biaya sekitar US$180 juta ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi fasilitas pendukung smelter milik Antam.
Jarman pun menyarankan, agar Freeport membangun pembangkit listrik sendiri untuk kebutuhan smelternya. "Kalau harga listriknya (dari PLN) lebih murah, mereka akan senang membangunnya sendiri," kata dia. (asp)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jarman pun mencontohkan perusahaan tambang lainnya yang membangun pembangkit listrik untuk smelter, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (Antam).