Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id -
Beijing berencana meningkatkan produksi shale gas dari 13 miliar menjadi 30 miliar meter kubik pada 2020. Langkah itu untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan mengurangi polusi di Tiongkok.
"Dengan rencana itu, dalam lima tahun ke depan, shale gas akan berkontribusi 15 persen dari total produksi gas alam," ujar Chen Weidong, Kepala Riset di China National Offshore Oil Corp's, dikutip
Want China Times
, Senin, 16 Februari 2015.
Baca Juga :
Akhir Pekan, Pasar Asia Tergelincir
Baca Juga :
Saham-saham Asia Melanjutkan Penguatan
Sekadar informasi, shale gas merupakan gas alam yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi. Temuan sumber energi baru ini, pertama kali dikembangkan oleh AS.
Pengembangan minyak dan shale gas di AS, memberikan pukulan berat pada harga minyak internasional dan mengganggu kebijakan dan rencana energi Tiongkok.
Beijing tengah menghadapi tekanan luar biasa dari AS dan masyarakat internasional untuk mengurangi emisi karbon. Tiongkok harus mencari cara untuk meyakinkan negara-negara lain bahwa Negeri Panda itu telah berupaya mengurangi emisi tanpa memengaruhi pasokan energi.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sekadar informasi, shale gas merupakan gas alam yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi. Temuan sumber energi baru ini, pertama kali dikembangkan oleh AS.