- VivaNews/ Nur Farida
VIVA.co.id - Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur, Bank Indonesia (BI), menetapkan penurunan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin di level 7,5 persen. Penurunan BI rate tersebut lantaran bank sentral meyakini bahwa inflasi akan terjaga dan stabil yang mengarah di bawah 4 persen.
Meskipun BI rate turun, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengaku pihaknya masih mewaspadai kondisi global, yakni adanya rencana bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) untuk menaikkan suku bunganya di tahun ini.
"Ke depan normalisasi suku bunga AS pasti melihat situasinya seperti apa. Kami melihat keputusan Federal Reserve (menaikkan suku bunganya) di bulan April," ujarnya, di gedung Bank Indonesia, Selasa 17 Februari 2015.
Dia mengatakan, kebijakan Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 0,25 persen, masih sejalan dengan upaya bank sentral untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan pada tingkat yang lebih sehat.
"Kebijakan ini masih berjalan untuk mengarahkan current account defisit (defsit transaksi berjalan) pada tingkat yang lebih sehat," tuturnya. (one)
Baca juga:
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
7 Days Repo Rate lebih efektif menekan suku bunga perbankan.
