Sumber :
- Foto : Ririn Aprilia
VIVA.co.id -
Komisi VI DPR RI sangat mendukung realisasi pembangunan tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Sumatera Selatan. Ini merupakan pembangunan infrastruktur prioritas sejak setahun lalu. Tol Palindra membutuhkan dana lebih kecil daripada tiga proyek tol trans Sumatera lainnya.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi VI DPR, Dodi Reza Alex Noerdin, saat memimpin tim kunjungan kerja spesifik Komisi VI ke Sumatera Selatan, Senin 16 Februari 2015.
“Pembangunan jalan tol ini sudah menjadi prioritas sejak tahun lalu untuk segera dibangun. Dari studi yang dilakukan, tol Palindra paling layak dan tidak ada alasan untuk menunda,” katanya, usai pertemuan dengan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, di Kantor Gubernur.
Menurut Dodi, selain proyek Palindra, masih ada tiga proyek tol lainnya yaitu tol trans Sumatra yang meliputi, Bakauheni–Terbanggi Besar, Medan–Binjai, dan Pekanbaru–Dumai. Tol Palindra sudah menyelesaikan pembebasan lahan pada akhir Februari lalu.
Tol ini dibangun karena tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi dan sering terjadi kecelakaan dengan korban jiwa. Diharapkan, paling lambat akhir April pembangunan konstruksi bisa dimulai.
Hal senada disampaikan pula oleh Ketua Komisi VI DPR, Achmad Hafisz Tohir. Katanya, rencana pembangunan tol Palindra sudah diklarifikasi oleh Gubernur Sumsel dan dilakukan pengerjaannya oleh PT Hutama Karya.
“Ini menjadi pil penguat untuk menyegerakan pembangunan tol tersebut,” ujarnya. Dukungan DPR ini, kata Hafisz, termasuk persetujuan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,5 triliun kepada Hutama Karya.
“Jadi pembangunan Tol Palindra paling siap. Tidak ada alasan untuk menunda,” kata politisi PAN ini.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
Sementara Dodi menambahkan, tol di Pulau Jawa beda dengan tol di Pulau Sumatera. Struktur dan kepadatan tanah di Sumatera agak lembek.
Keikutsertaan pihak swasta pun dalam proyek ini sangat minim. Pembangunan tol tersebut perlu penugasan langsung dari pemerintah. Ia optimis jika pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi, maka upaya membangun trans Sumatera high way akan segera terwujud. (www.dpr.go.id)
(one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara Dodi menambahkan, tol di Pulau Jawa beda dengan tol di Pulau Sumatera. Struktur dan kepadatan tanah di Sumatera agak lembek.