Pasokan Beras Kurang, Pemerintah Akan Buka Keran Impor

Menko Perekonomian, Sofyan Djalil.
Sumber :
  • VIVanews/Eka Permadi

VIVA.co.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan, pemerintah akan membuka keran impor beras tahun ini.

Ia beralasan, impor dilakukan untuk stabilisasi harga. Karena ada kecenderungan kenaikan harga terkait kekurangan pasokan di pasar. Sofyan mengatakan, perhatian pemerintah tercurah pada upaya mengelola inflasi tahun ini dengan baik.

"Kalau misalnya suplai dalam negeri kurang, salah satu jalan adalah membuka impor," ujarnya di Jakarta, Jumat, 20 Februari 2015.

Namun, Sofyan belum bisa membeberkan mengenai berapa banyak kuota impor yang akan dibuka. Ia hanya menekankan, pasokan impor masih punya peranan dalam stabilisasi harga dan menekan inflasi. Karena target swasembada pangan belum akan terwujud tahun ini.

Jika inflasi terjaga, harga bahan pangan pokok bisa terkendali. Sehingga tidak membebani masyarakat.

"Kami harus menjaga inflasi terkontrol dan beras salah satu komponen paling penting," katanya menambahkan.

Menurut dia, swasembada pangan belum bisa dicapai karena tahun ini pemerintah fokus memperbaiki infrastruktur sektor pertanian. Hasilnya diharapkan baru bisa dirasakan tahun depan.

"Karena 52 persen irigasi rusak. Tahun ini baru dibereskan bibit, pupuk. Kemudian irigasi diperbaiki. Kalau swasembada bisa dilakukan tahun depan alhamdulillah."

Pekan Ini Rupiah Bakal Terus Menguat, Ini Pendorongnya

Namun, meski pemerintah akan membuka keran impor, ia menegaskan, produksi beras petani harus menjadi prioritas. Sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat. Untuk itu, koordinasi dengan Kementerian Pertanian terus dilakukan.

Baca juga:

Tak Ada Kenaikan Harga, Inflasi Agustus Rendah
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.

Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini

Laju inflasi nasional terjaga.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016