- iStock
VIVA.co.id - Bagi Anda para orangtua, pasti sering mengalami kesulitan dalam menidurkan anak hingga pulas. Saat Anda sudah mengantuk, tetapi si kecil masih lincah dan terjaga. Memang, itu terkadang sedikit menyusahkan.
Sebagian besar ibu, mengakalinya dengan memberikan teman tidur. Teman tidur ini dapat berupa boneka, guling, atau bantal lembut yang dapat dipeluk si kecil ketika tidur.
Ada efek baik secara psikologis dari teman tidur. Benda tersebut akan membantu si kecil, ketika beranjak besar dan mulai belajar mengandalkan dirinya sendiri untuk mengatasi rasa cemas ketika tidur sendirian. Kecemasan ini dapat berupa rasa takut terhadap gelap, atau bunyi hujan di luar rumah.
Namun, karena hal ini pula, terkadang si kecil tak bisa lepas dari teman tidurnya. Apalagi, ketika teman tidur berupa boneka, atau guling harus dicuci terlebih dahulu, agar tetap bersih dan aman buat si kecil.
Tentunya, akan ada rasa khawatir bila anak terlalu terikat dan bergantung dengan teman tidurnya, sehingga sulit terpisah darinya. Orangtua juga seringkali khawatir, teman tidur ini akan terbawa terus hingga anak beranjak besar dan, bahkan dewasa nanti.
Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psikolog Anak menjelaskan bahwa kekhawatiran ini sangat wajar dan dipahami. Sebenarnya, ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Berikut tips yang diberikan Vera, agar si kecil tidak terlalu bergantung pada teman tidur.
Batasan
Buat batasan tentang keberadaan teman tidur, misalnya hanya boleh digunakan saat tidur dan hanya boleh berada di atas tempat tidur saja. Anda bisa mengatakan pada si kecil bahwa batasan ini diperlukan, agar teman tidurnya tidak hilang, atau kotor.
Stimulasi mainan lain
Di luar aktivitas tidur, berikan anak stimulasi/mainan lain yang membuat dia aktif, atau sibuk, sehingga melupakan teman tidurnya.
Jadwal dicuci
Jadwalkan kapan teman tidur ini harus “mandi”. Biasakan anak untuk merelakan teman tidurnya ini absen beberapa hari, karena harus dicuci dan dibersihkan. (asp)
Baca juga:
Stimulasi Kepintaran Anak Lewat Membaca
Orangtua bisa menstimulasi word smart anak dengan cara membaca.
