Beras Jakarta Mahal, Pedagang Jatim Latah Naikkan Harga

Stok Beras Aman di Musim Hujan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Afandi
VIVA.co.id -
Melonjaknya harga beras di Jakarta dan luar Jawa memicu naiknya harga beras di Jawa Timur. Padahal, hasil panen petani di Jawa Timur bisa mencukupi kebutuhan beras wilayah itu.


Melihat kondisi itu, Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, menggelar operasi pasar di sejumlah pasar tradisional guna menjaga kestabilan harga.


"Kami lakukan itu, karena harga harus turun. Khususnya yang (beras) KW1 dan medium. Harus kami jaga kestabilan harganya. Dan, untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional," kata Gubernur Jatim, Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 24 Februari 2015.


Terkait kenaikan harga beras ini, Soekarwo menyebut bukan karena musim hujan yang akhir-akhir terus mengguyur sebagian besar daerah di Jatim, sehingga berimbas pada gagal panen.


"Di Jatim ini imbas dari kenaikan harga beras dari pusat, bukan karena musim hujan. Buktinya, untuk hasil panen petani masih normal, yakni sebanyak 12,8 juta ton. Musim hujan di Jatim tidak sampai membuat gagal panen," tuturnya.


Dia menjelaskan, untuk konsumsi beras masyarakat Jawa Timur hanya 8,2 juta ton. Masih ada sisa lebih dari 4,6 juta ton beras.


"Kelebihan ini setara dengan konsumsi 50 juta masyarakat," katanya. (art)


Permudah Serap Beras Petani, Bulog Ingin Samakan Harga
Baca juga:

Antipasi Lonjakan Harga Beras, Bulog Gelar Operasi Pasar


Daftar Provinsi Jadi Tujuan Operasi Pasar Bulog
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen raya

Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

Musim hujan yang datang saat kemarau, bisa untungkan produksi beras.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016