Cara Merawat Batu Akik Tetap Menarik

Harga Batu Akik Tak Rasional, Masyarakat Butuh Edukasi
Sumber :
  • Dwi Royanto/Semarang

VIVA.co.id - Batu mulia berjenis akik kini menjadi buruan masyarakat. Bukan hanya keunikannya saja, melainkan harganya yang cukup fantastis membuat orang berlomba-lomba mendapatkannya.

Namun, bagi pecinta batu akik, bagaimana tips merawat batu mulia agar tetap menarik?

Sejumlah penjual yang mendirikan gerai pameran di Semarang, Jawa Tengah, selama lima hari sejak 25 Februari sampai 1 Maret 2015, sedikit banyak membeberkan cara perawatan batu akik berbagai jenis.

Sebagai batu mulia yang punya nilai jual karena keunikannya, batu akik memiliki cara khusus, agar tetap menarik.

Utamanya, agar batu mulia tetap berkilau saat dipakai sebagai asesoris tubuh. Secara umum, merawat batu mulia bisa dibilang sangat sederhana, tetapi membutuhkan sebuah ketelatenan.

"Orang yang menyukai batu akik, tentunya harus tahu batu yang dipakai jenis apa dan bagaimana merawatnya," tutur Markaban (61), Sekretaris Komunitas Pecinta Batu Akik Semarang Gems Lover kepada VIVA co.id, Rabu 25 Februari 2015.

Dia menjelaskan, merawat batu akik umumnya dipoles menggunakan bahan khusus, yakni serbuk inten. Serbuk ini adalah butiran-butiran kecil intan permata yang jenis butirannya bervariatif.

Khusus memoles batu akik, biasanya para perajin dan kolektor menggunakan serbuk yang paling lembut.

"Polesannya harus secara berkala. Serbuk inten ini biasanya satuannya 0,025 mikron. Dioleskan sampai benar-benar mengkilat," jelas dia.

Namun, jangan heran, jika harga bahan pengkilat batu akik sendiri relatif mahal. Ukuran dua gram saja, biasanya dijual seharga Rp100-150 ribu.

"Proses mengoleskan bahan ini paling tidak satu bulan sekali. Agar batu akik tidak terlanjut busem-busem," jelasnya.

Kopi Terakhir Pedagang Akik sebelum Lapaknya Digusur

Kedua, cara lain merawat batu akik adalah dengan menggunakan bambu. Teknisnya, batu akik digosokkan ke punggung bambu sampai benar-benar mengkilat. Kemudian, usai digosok batu dioles dengan air hingga bersih.

"Prinsipnya sama yakni digosok. Namun, cara pakai bambu ini jangan terlalu sering, apalagi batuannya lebih empuk," ungkapnya.

Namun, apakah tingkat kemahalan batu akik juga memengaruhi pada pemilihan bahan penggosoknya? Markaban menampiknya. Menurutnya, batu itu akan bernilai mahal, atau tidak tergantung perawatan yang baik.

"Perawatan itu meningkatkan nilai jual. Semua pedagang batu harus cinta dan seneng dulu dengan batu. Karenam merawat batu harus punya nilai artistik sendiri."

Terkhir, bagi Anda para kolektor batu akik harus menghindari cairan berjenis kimia saat mengenakan batu mulia ini. Sebab, cairan kimia akan merusak warna dan motif batu akik.

"Kalau kena air tak masalah. Tetapi, kandungan kimia tidak baik untuk batu akik," kata dia. (asp)

Baca juga:



Tren Batu Akik Turun Drastis, Ada Apa?
Batu Akik Souvenir PON XIX Tahun 2016

Garut Siap Kirim Ribuan Akik untuk Cenderamata PON Jabar

Untuk cenderamata peraih medali emas di PON XIX.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016