Rupiah Berfluktuasi, Pemerintah dan BI Tidak Akan Intervensi

Nilai tukar Rupiah
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru
VIVA.co.id
- Fluktuasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga hari ini, Rabu 4 Maret 2015, terus terjadi. Namun, pemerintah tampaknya tidak bisa berbuat banyak guna menyelesaikan permasalahan tersebut.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di Kompleks Istana Kepresidengan menggatakan, fluktuasi ini pasti akan terjadi di Indonesia yang ekomominya masih tergantung oleh pergerakan ekonomi global.


"Jadi, kondisinya, semua mata uang sedang melemah terhadap dolar," ujarnya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta. Rabu 4 Maret 2015.


Dari sisi domestik, menurutnya, ekonomi Indonesia dalam posisi sehat. Dia menyampaikan bahwa inflasi terjaga dengan baik, pengelolaan APBN saat ini juga lebih sehat.


"Arus masuk modal asing postif, indeks harga saham naik, fiskal manajemen kita jauh lebih sehat, tidak lagi disandera kenaikan harga minyak. Dulu kita empot-empotan khawatir untuk mengubah APBN lagi," tuturnya.


Terkait dengan intervensi rupiah, katanya, tidak akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia (BI), khususnya. Alasannya karena dampak yang dirasakan hanya sementara saja.


"Kalau misalnya BI lakukan intervensi, kemudian habis devisa tapi rupiah tidak bisa menguat. Oleh karena itu, yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki ekonomi kita," tambahnya. (ren)


Efek Sri Mulyani, Rupiah Masih Melanjutkan Penguatan
![vivamore="
Baca Juga
Peningkatan Cadangan Devisa Berpotensi Kuatkan Rupiah
:"][/vivamore]
 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016