Aset Perbankan Syariah Diharapkan Jadi 5%

VIVAnews - Pertumbuhan aset perbankan tahun ini diharapkan mencapai lima persen dari pertumbuhan aset perbankan nasional. Porsi perbankan syariah saat ini 2,2 persen dari aset perbankan nasional.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono mengatakan, pertumbuhan perbankan syariah selama tiga tahun terakhir sangat pesat. "Perkembangan perbankan syariah masih jauh dari harapan," kata dia pada di Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia, Jalan Kemang Raya, Jakarta, Jumat 22 Mei 2009.

Menurut dia, porsi perbankan syariah yang masih sedikit dari perbankan nasional menjadi tantangan bersama."Kerja sama sangat baik merealisasikan sesuai harapan," katanya.

Krisis keuangan, menurut Hartadi dimulai dengan transaksi derivatif dan spekulasi pasar keuangan. Transaksi yang disalahgunakan pun akhirnya menjadi tidak terkendali. Para investor, kata dia, sangat tergantung pada lembaga rating investasi yang mengambil pelayanan investasi.

Sedangkan sistem keuangan syariah, Hartadi mengatakan, lebih efisien, dan stabil. "Transaksi syariah tanpa spekulasi," tuturnya. Kegiatan investasi di sistem syariah dianggap lebih beretika dan transparan. Sistem pembagian risiko yang dibagi melalui perjanjian di antara kreditor dan debitor akan lebih aman daripada sistem konvensional. "Transaksi syariah lebih akuntabel," katanya.

Bank Indonesia, kata Hartadi, menyambut baik sumber daya manusia perbankan Indonesia. Secara nasional perbankan syariah masih kekurangan tenaga SDM syariah sekitar 15.000 orang. Di seluruh dunia kekurangan tenaga keuangan syariah mencapai 50.000 orang.

Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah
Gulai Tunjang ala Restoran Padang

Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang

Kanal Lifestyle VIVA.co.id, pada hari Minggu, 28 April 2024, memiliki lima artikel terpopuler dengan jumlah pembaca paling tinggi. Apa saja artikelnya?

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024