Sumber :
- REUTERS/Beawiharta/Files
VIVA.co.id
- Produsen
chip
, Intel Corp memangkas hampir US$1 miliar (Rp13 triliun lebih) proyeksi pendapatan pada kuartal pertama. Pemangkasan dilakukan karena pengguna komputer pribadi (personal computer/PC) enggan meng-
upgrade
sistem mereka. Saham produsen chip
itu turun hingga lima persen.
Menurunnya pembaruan sistem oleh pengguna PC desktop berbasis Microsoft, membuat permintaan chip Intel anjlok. Selain itu, kondisi makro ekonomi global dan lemahnya mata uang Eropa turut memperpuruk penjualan chip.
"Kondisi makro yang lemah, membuat orang menunda untuk meng-upgrade PC mereka," kata analis Topeka Capital Markets, Suji De Silva, dikutip Reuters, Jumat, 13 Maret 2015.
Melalui pernyataan resminya, Intel memperkirakan pendapatan kuartal pertama hanya sebesar US$12,8 miliar (Rp157 triliun). Angka itu lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, sebesar US$13,7 miliar (Rp170 triliun). Itu artinya, proyeksi pendapatan telah terkoreksi sekitar Rp13 triliun.
Saat ini, Intel memang menjadi penguasa pasar industri chip untuk PC. Tetapi, pertumbuhan Intel terhitung kalah dari Qualcomm Inc yang berkembang bersama industri smartphone.
Menurut BlueFin Research Partners, pengiriman PC ke seluruh dunia pada kuartal pertama ini mencapai 75-76 juta PC. Jumlah itu menurun sekitar delapan hingga sembilan persen dibanding kuartal sebelumnya. Kondisi itu yang diduga membuat Intel memangkas proyeksi pendapatannya.
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Menurunnya pembaruan sistem oleh pengguna PC desktop berbasis Microsoft, membuat permintaan chip Intel anjlok. Selain itu, kondisi makro ekonomi global dan lemahnya mata uang Eropa turut memperpuruk penjualan chip.
"Kondisi makro yang lemah, membuat orang menunda untuk meng-upgrade PC mereka," kata analis Topeka Capital Markets, Suji De Silva, dikutip Reuters, Jumat, 13 Maret 2015.
Melalui pernyataan resminya, Intel memperkirakan pendapatan kuartal pertama hanya sebesar US$12,8 miliar (Rp157 triliun). Angka itu lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, sebesar US$13,7 miliar (Rp170 triliun). Itu artinya, proyeksi pendapatan telah terkoreksi sekitar Rp13 triliun.
Saat ini, Intel memang menjadi penguasa pasar industri chip untuk PC. Tetapi, pertumbuhan Intel terhitung kalah dari Qualcomm Inc yang berkembang bersama industri smartphone.
Menurut BlueFin Research Partners, pengiriman PC ke seluruh dunia pada kuartal pertama ini mencapai 75-76 juta PC. Jumlah itu menurun sekitar delapan hingga sembilan persen dibanding kuartal sebelumnya. Kondisi itu yang diduga membuat Intel memangkas proyeksi pendapatannya.
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Pelanggaran ASN dalam Pilkada Paling Banyak di Media Sosial, Menurut Ketua Bawaslu
Ketua Bawaslu mengingatkan ASN untuk berhati-hati dalam memanfaatkan media sosial dengan tidak menunjukkan keberpihakan pada pasangan calon tertentu pada pilkada.
VIVA.co.id
15 Mei 2024
Baca Juga :