Analis Memprediksi Bank Indonesia akan Beri Kejutan Lagi

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
- Setelah kejutan pemangkasan suku bunga pada Februari yang memantik volatilitas obligasi dan mata uang, Bank Indonesia (BI) tampaknya akan memberi kejutan baru pada bulan ini. Demikian diungkapkan para analis.

Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun

Pemangkasan suku bunga oleh BI pada Februari lalu merupakan kali pertama sejak tahun 2011. Keputusan itu membuat investor ramai-ramai jual rupiah. Sejak suku bunga dipangkas, rupiah turun 3,7 persen dan diperdagangkan di level terendah sejak Agustus 1998.
Jaga Likuiditas, BI Minta Pemerintah Stop Penerbitan SUN


"Rupiah telah melemah sejak sebulan lalu," ujar David Wilson, ekonom dari ANZ ASEAN seperti dikutip CNBC, Selasa 17 Maret 2015. Saat ini, kata dia, BI tengah menghadapi pelemahan dan depresiasi nilai tukar rupiah.

Kemarin, Badan Pusat Statistik merilis data ekspor bulan Februari turun 16 persen. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 2,5 tahun terakhir.

Analis ANZ lainnya, Kuma Rachapudi menyebut investor obligasi memilih pensiun dari volatilitas dengan menjual kepemilikan mereka sebesar Rp11,6 triliun sepanjang 3-13 Maret.

"Bila BI tak memangkas suku bunga dan kurensi stabil, kami rasa pasar obligasi akan stabil," ujar Kuma.

Namun, kepala peneliti di ING Financial Markets, Tim Condon, meramalkan BI akan kembali memangkas suku bunga menjadi 6,75 persen, dengan rupiah berada di level Rp13.600 per dolar AS.

"Masih ada ruang untuk penurunan suku bunga. Prediksinya, pemangkasan suku bunga lanjutan akan dilakukakn pada April atau Mei. Dan, pada akhir tahun rupiah akan di level 13.600/dolar pada akhir tahun," timpal David dari ANZ. 9one)

![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Yamaha di Indonesia Motorcycle Show 2014

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor

DP 20-25 persen sudah cukup rendah.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016