Rombak Pejabat Besar-besaran, Ini Tantangan Ditjen Bea Cukai

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, melantik 30 pejabat eselon II di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pelantikan tersebut, dalam rangka promosi dan rotasi pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan.

Pada sambutannya di acara pelantikan tersebut, Kamis 19 Maret 2015, Bambang menegaskan, banyak pekerjaan rumah dan tantangan yang harus dilakukan pejabat baru untuk memperkuat peran bea dan cukai di masa depan.

Dia memaparkan, hal pertama yang harus menjadi perhatian adalah memastikan tindakan penyelundupan dapat diberantas.

"Dengan kondisi saat ini, meskipun ada indikasi pengurangan impor penyelundupan tidak pernah berhenti, baik yang mengelak peraturan, maupun yang menghindari cukai," ujarnya, di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Dia menjelaskan, para kepala kantor wilayah rawan penyelundupan diingatkan untuk secara ketat menjaga wilayahnya dengan baik, sehingga upaya pemerintah dalam meredam menjamurnya impor ilegal dapat terwujud.

"Kanwil yang rawan penyelundupan seperti di Sumatera Utara, Riau, Jawa, mohon waspada akan upaya yang dilakukan," tegasnya.

2015, Ekspor Lobster Ilegal Miliaran Rupiah Digagalkan

Tantangan lainnya, menurut Bambang, bagaimana memastikan penerimaan negara dari cukai sesuai dengan target yang ditetapkan. Salah satunya, dengan memastikan dalam menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip good governance.

"Untuk Kanwil Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur fokus pada good governance penerimaan cukai. Tentunya, dengan koordinasi itu bisa diatasi, kerja sama dengan kantor pusat juga penting," ungkapnya.

Selanjutnya, Bea Cukai harus dapat memberikan perlindungan bagi produk dalam negeri. Khususnya, yang ditengarai dumping atau impor berlebihan.

"Kalau Bea dan Cukai menunjukan institusi integritas, semua orang akan takut. Tolong lakukan sebaik-baiknya, jalankan maksimal dan yang paling penting tetap lakukan koordinasi di lapangan, tidak harus mengalami friksi, gangguan dan di mana pun," tegasnya.

Selain merombak secara besar-besaran pejabat DJBC, Bambang hari ini juga melantik pejabat eselon I nomenkelatur baru Kementerian Keuangan, yakni Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu.

"Kami harapkan, Pak Robert bisa membina Ditjen baru ini, yang penting menjaga risiko fiskal, dan mendorong pembiayaan makin berkualitas, tapi juga lebih efisien," tegasnya.

Pejabat eselon I lainnya yang dilantik adalah Kepala pusat Profesi keuangan Sekjen Kemenkeu, Langgeng Subur, dan dua pejabat eselon II di Ditjen Perbendaharaan. (asp)

2015, Bea Cukai Klaim Selamatkan Uang Negara Rp3,7 Triliun

Baca juga:

Penerimaan Cukai Rokok Melebih Target APBN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tandatangani kerja sama pertukaran informasi bea dan cukai

RI-Belanda Teken Kerja Sama Pertukaran Informasi Bea Cukai

Aturan kepabeanan kedua negara tak jauh berbeda.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2016